Eksplorasi Geofisika: Metode Geolistrik

Diposting oleh Selamat datang di blog on Kamis, 28 Januari 2016

Metode ini mengukur dan menyelidiki sifat kelistrikan yang dimiliki oleh batuan atau mineral. Mineral-mineral sulfida pada umumnya bisa dikenali dengan metode ini dikarenakan oleh sifat fisisnya yang mudah menghantarkan listrik yang diinjeksikan ke dalam bumi. Sifat-sifat kelistrikan dibagi berbagai jenis yaitu tahanan jenis (resistivity) dan polarisasi.

Tahanan Jenis (Resistivity) adalah hambatan dari batuan terhadap aliran listrik (kebalikan dari konduktivitas batuan). Satuan unit: ohm-m. Mineral pembentuk batuan pada umumnya memiliki resistivitas tinggi. Resistivity batuan dipengaruhi oleh porositas, kadar air dan mineralisasi.

Polarisasi adalah kemampuan batuan untuk menciptakan atau menyimpan (sementara) energi listrik, pada umumnya lewat proses elektrokimia. Polarisasi dibagi menjadi:
  1. Self-potential: efek yang muncul jika energi listrik dihasilkan oleh batuan / bijih pada proses interaksi dengan air tanah.
  2. Induced Polarization: efek yang muncul saat batuan terinduksi oleh energi listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui batuan, dan batuan itu menyimpan induksi untuk sementara.
Metode Geolistrik ini berkembang dengan pesat belakangan ini. Banyak sekali metode-metode baru muncul sebagai pengembangan dari prinsip tahanan jenis atau resistivity seperti: TEM, CSAMT, AMT dan lain-lain. Metode ini sangat efisien dan tepat untuk memetakan atau melokalisir mineral-mineral sulfida. 

Pada survey IP dan Resistivity dikenal beberapa macam array atau susunan pemasangan elektroda seperti: Wenner; Schlumberger, Dipole-dipole dan lain-lain. Masing-masing array mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Prinsip dasar survey ini adalah dengan menginjeksikan arus listrik buatan ke bumi dan sinyal hasil pemantulan energi listrik ini ditangkap oleh elektroda.

Gambar 1. Jenis-jenis array dalam survey IP dan Resistivity

Pada umumnya mineral sulfida akan memberikan respon dalam nilai kecil pada data resistivity dan nilai besar pada IP. Penetrasi dari survey ini bergantung pada jenis array yang dipakai dan lebar dari sebaran elektroda dan sumber arus. Makin lebar sebaran kedua elektrodanya makin dalam penetrasinya, tetapi sinyal yang diperoleh kualitas datanya kurang baik dan banyak noise yang muncul. Sebaliknya, sebaran yang sempit akan menghasilkan penetrasi yang rendah tetapi kualitas datanya baik.


Tabel 1. Nilai resistivity pada batuan


Tabel 2. Nilai chargebility material dan mineral



Gambar 2. Contoh hasil pengukuran survey IP dan resistivity serta perbandingan dengan data geologi dari hasil pemboran.

Gambar 3.  Penampang titik bor dan IP chargebility

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar