KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Lembaga Sosial Agama”. Karya tulis ini di susun untuk melengkapi salah satu tugas dalam mata pelajaran sosiologi.
Kami berharap siswa-siswi SMA Negeri 11 Tangerang Selatan bisa mempelajari, mengetahui, dan memahami materi lembaga sosial keagamaan dalam kaitannya dengan sosiologi dalam karya tulis ini.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat maupun siswa-siswi dari hasil karya tulis ini. Karena itu kami berharap semoga karya tulis ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Dan Terima kasih juga kepada beberapa narasumber dalam perumusan karya tulis kami ini, sesungguhnya karya tulis kami ini masih jauh dari kata sempurna, kami mohon kritik dan sarannya dalam penyempurnaan karya tulis ini.
Tangerang, 2014.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum kita memahami Lembaga Keagamaan terlebih dahulu kita harus mengetahui Penjelasan adanya tentang agama. Agama merupakan suatu kepercayaan tertentu yang dianut sebagian besar masyarakat yang merupakan tuntunan hidup. Agama, yang menyangkut kepercayaan-kepercayaan serta berbagai prakteknya, benar-benar merupakan masalah sosial dan pada saat ini senantiasa ditemukan dalam setiap masyarakat manusia.
Karena itu lahir pertanyaan tentang bagaimana seharusnya dari sudut pandang sosiologis. Dalam pandangan sosiologi, perhatian utama terhadap agama adalah pada fungsinya terhadap masyarakat. Istilah fungsi seperti kita ketahui, menunjuk kepada sumbangan yang diberikan agama, atau lembaga sosial yang lain, untuk mempertahankan (keutuhan) masyarakat sebagai usaha-usaha yang aktif dan berjalan terus-menerus.
Agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan yang mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang dibahas yaitu mengetahui tentang pengertian lembaga agama, pandangan lembaga agama dalam sosiologi serta pengaruh dalam kehidupan masyarakat.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui tentang lembaga agama dalam kaitannya dengan lembaga sosial yang ada dalam masyarakat serta pandangannya dalam sosiologi dalam penerapannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lembaga Agama
Agama merupakan suatu kepercayaan tertentu yang dianut sebgaian besar masyarakat yang merupakan tuntunan hidup. Agama, yang menyangkut kepercayaan kepercayaan serta berbagai prakteknya, benar-benar merupakan masalah sosial dan pada saat ini senantiasa ditemukan dalam setiap masyarakat manusia.
Agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan yang mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Menurut William Kornblum, agama adalah sebagai jawaban logis terhadap permasalahan dari keberadaan manusia yang membuat dunia menjadi berarti.
Menurut Horton dan Hunt, agama adalah sebuah sistem keyakinan dan sarana bagi sekelompok orang untuk menafsirkan juga menanggapi terhadap hal yang mereka rasakan sebagai suprantaural dan kudus (suci).
Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem kepercayaan beserta praktiknya dalam suatu komunitas moral.
Sebagai sebuah lembaga sosial, agama berarti sistem keyakinan dan praktik keagamaan yang penting dari masyarakat, serta telah dibakukan dan dirumuskan, sehingga dianut secara luas, dan dipandang sebagai sesuatu yang diperlukan dan benar. Asosiasi agama merupakan kelompok orang yang terorganisasi, yang secara bersama-sama menganut keyakinan dan menjalankan praktik suatu agama.
2.2 Fungsi-fungsi Lembaga Agama
Adapun menurut Bruce J. Choen, fungsi lembaga keagamaan, yaitu :
1.) Bantuan terhadap pencarian identitas moral.
2.) Memberikan penafsiran-penafsiran untuk membantu memperjelas keadaan lingkungan fisik dan sosial seseorang.
3.) Peningkatan kadar keramahan bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas kelompok.
2.3 Macam-macam Lembaga Keagamaan
1. Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI)
2. Kristen : Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
3. Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
4. Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
5. Buddha : Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
6. Khonghucu : Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga agama merupakan suatu lembaga yang sangat penting untuk pemersatu aspirasi manusia yang paling sublime, dimana saling berkaitan dengan lembaga-lembaga sosial lainnya yang mempunyai pandangan sosiologi yang luas untuk di kembangkan dalam kehidupan bermasyarakat.
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Posting Komentar