Kelompok Native Element (Unsur Murni)

Diposting oleh Selamat datang di blog on Selasa, 10 Februari 2015

Melanjutkan pembahasan yang sebelumnya, pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas mengenai kelompok mineral native element, yang biasanya disingkan NE atau unsur murni, semoga dapat bermanfaat.
Pengertian
Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan.
Contoh mineral dari kelompok Native Element : emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), tembaga (Cu), bismuth (Bi), arsenic (As).

Kelas mineral ini terdiri dari dua bagian umum :
1.      Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya emas , perak , dan tembaga.
2.      Semimetal dan non metal (bukan logam). Contohnya sulfur dan bismuth.

Sistem Kristal pada Native Elemen dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan sifat mineral itu sendiri. Bila logam seperti emas, perak dan tembaga  maka sistem kristalnya adalah isometric. Jika bersifat semilogam seperti arsenic dan bismuth maka system kristalnya hexagonal. Dan jika unsur mineral tersebut non logam seperti sulfur maka sistem kristalnya dapat berbeda-beda.
Dalam grup Native Elemen ini juga termasuk natural alloys (campuran) seperti electrum, phosphides , silicides , nitrides, dan carbides.

Pembentukan
Unsur-unsur native elements jarang terdapat di permukaan ataupun didalam kerak bumi. Native elements ini bukan merupakan golongan pembentuk batuan (rock forming). Asal mula pembentukan mineral native element berkaitan dengan pengerasan atau pembentukan magma dengan reaksi kimia yang sekunder atau dengan reaksi-reaksi kimia yang bertemperatur dan memiliki tekanan yang tinggi.
Mineral golongan native elements ini biasanya terdiri hanya satu unsur saja, tetapi kadang-kadang terdapat juga campuran dari mineral lain yang jumlahnya sangat sedikit didalamnya. Unsur-unsur yang membentuk mineral golongan native element merupakan satu jenis unsur kimia saja tanpa berasosiasi dengan unsur yang lainnya. Mineral native elements ini sering dijumpai pada batuan beku dan sedimen atau juga batuan metamorf.

Ciri-ciri
Pada umumnya tenacity golongan mineral ini adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih. Dan juga dapat bertenacity ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang namun tidak akan kembali seperti semula jika dilepaskan. Pada umumnya berat jenis dari mineral-mineral ini tinggi yaitu berkisar antara 6 gr/cm3.

Manfaat
·         Bismuth, Kuarsa, Pirit           : Untuk bahan perhiasan.
·         Sulfur, besi                             : Bahan campuran logam
·         Prite,tembaga, perak             : obat-obatan, pupuk, kosmetik
·         Grafit                                      : Untuk pembuatan alat tulis.

Berikut ini contoh deskripsi dari mineral kelompok native element ( unsur murni)
Emas (Au)
 
Gambar 1. Hand Sample Emas
Warna                             :  Kuning, Kuning Keemasan
Goresan                          :  Kuning Keemasan
Kilap                                :  Logam
Belahan                           :  Tidak ada
Pecahan                          Hackly
Kekerasan                      :  2,5-3Skala Mohs
Sistem Kristal                :  Isometrik
Berat jenis                     : 15,2-19,3 gr/cm3

Gambar 2. Sistem Kristal Emas

Gambar 3. Petrografi Emas

Gambar 4. Struktur Atom Emas

Genesa                            :
Emas terbentuk di daerah hidrotermal sebagai endapan bijih yang berasosiasi dengan Pirit, Kalkopirit, Arsenopirit, Tourmaline, dan Kuarsa. Didunia emas banyak ditemukan di Afrika Selatan, Australia bagian Barat, Venezuela, Canada, dan Amerika Serikat (Alaska).
Kegunaan                       :
Emas digunakan sebagai perhiasan seperti cincin, kalung, dan lain sebagainya. Selain itu, emas juga biasanya digunakan sebagai barang komoditas yang harganya selalu naik.

Daftar Pustaka:
Abdullah, Muhammad, dkk. 2011. Minerals of Hydrothermal and Fumarolic Systems. Yogyakarta; Program Studi Geofisika FMIPA UGM.

Alfianto, Agung Dwi. 2013. Modul Praktikum Mineralogi 2013. Yogyakarta; Program Studi Geofisika FMIPA UGM.

Hertanto, Hendrik Boby. 2012. Praktikum Mineralogi. [Internet] tersedia dalam: <http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/praktikum-mineralogy.html> [diakses pada 3 Februari 2015]

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar