Penyajian Data dalam Statistika

Diposting oleh Selamat datang di blog on Rabu, 03 Oktober 2012

    Suatu data dapat dibaca dan dianalisis dengan mudah jika data yang telah dikumpulkan disusun dan disajikan dalam bentuk yang baik dan jelas. Bentuk-bentuk penyajian data yang akan Anda pelajari di antaranya tabel (daftar) atau diagram (grafik).

 1. Tabel Statistik
Penyajian data dalam bentuk tabel yang akan dipelajari sekarang, yaitu tabel statistik dan tabel distribusi frekuensi. Bentuk penyajian data menggunakan tabel sering Anda lihat di koran, majalah, pamflet, poster, internet, atau televsi. Tabel statistik terdiri atas beberapa kolom dan baris. Pada bagian atas tabel statistik terdapat judul yang menggambarkan data yang disajikan pada tabel. Jika data diperoleh dari sebuh sumber maka

sumber dituliskan pada bagian kanan bawah tabel.

Langkah-langkah membuat tabel adalah sebagai berikut.
a. Tuliskan judul tabel. Judul harus singkat dan jelas.
b. Buatlah tabel dengan jumlah baris dan kolom yang disesuaikan dengan data yang akan

disajikan.
c. Isilah tabel dengan data yang akan disajikan.
d. Jika Anda mengambil data dari referensi tertentu, cantumkan sumber data tersebut di

bagian kanan bawah tabel.

2. Jenis-jenis Diagram
    Sekarang Anda dapat menyajikan data dalam bentuk tabel. Bagaimanakah penyajian data

dalam bentuk diagram? Apa sajakah jenis-jenis diagram? Untuk menjawabnya, pelajarilah
uraian berikut.

a. Diagram Garis
    Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang berkesinambungan

seperti data absen siswa setiap hari, data banyak kecelakaan setiap bulan, populasi

penduduk setiap tahun, atau data banyaknya komoditas yang diekspor setiap bulan. Dari

diagram garis tersebut, Anda dapat mengetahui kecenderungan data dari waktu ke waktu,

apakah data tersebut naik, turun, atau stabil. Untuk membuat diagram garis diperlukan sumbu

horizontal dan vertikal. Sumbu horizontal menyatakan kategori, seperti tanggal, hari,

tahun, dan jam, sedangkan sumbu vertikal menyatakan frekuensi.

Langkah-langkah untuk membuat diagram garis sebagai
berikut.
1) Buatlah sumbu horizontal dan vertikal yang saling berpotongan tegak lurus.
2) Buatlah skala untuk kedua sumbu yang sama besar. Skala untuk sumbu horizontal tidak

perlu sama dengan skala pada sumbu vertikal.
3) Pada sumbu horizontal tuliskan kategori dan pada sumbu vertikal tuliskan frekuensi.
4) Gambarlah titik atau noktah yang menyatakan pasangan kategori dengan frekuensinya. Cara

menggambar titik iniserupa dengan menggambar pasangan berurutan (x, y) pada bidang

koordinat Cartesius.
5) Hubungkanlah titik satu dengan titik berikutnya dengan garis lurus.

b. Diagram Batang
    Serupa dengam diagram garis, untuk membuat diagram batang diperlukan sumbu

horizontal dan vertikal. Dari data yang tersedia disajikan dalam bentuk batang. Batang satu

dengan batang lainnya terpisah. Pada diagram batang tegak, sumbu horizontal menyatakan

kategori atau waktu, sedangkan sumbu vertikal menyatakan frekuensi.

Langkah-langkah untuk menyajikan data dalam bentuk diagram batang tegak sebagai berikut.
1) Buatlah sumbu horizontal dan sumbu vertikal yang berpotongan tegak lurus.
2) Buatlah skala yang sama besar untuk kedua sumbu. Skala pada sumbu horizontal tidak perlu

sama dengan skala pada sumbu vertikal.
3) Tulislah kategori atau waktu pada sumbu horizontal dan frekuensi pada sumbu vertikal.
4) Buatlah batang atau balok pada setiap kategori atau waktu dengan tinggi sesuai dengan

frekuensinya. Lebar batang untuk semua kategori haruslah sama dan batang setiap kategori

haruslah terpisah.

c. Diagram Lingkaran
    Diagram lingkaran berbeda dengan diagram garis dan batang. Diagram lingkaran adalah

diagram yang menyajikan data dalam bentuk lingkaran. Lingkaran dibagi ke dalam sektor-

sektor. Banyaknya sektor sama dengan banyaknya data yang akan ditampilkan. Besar sudut

sektor sebanding dengan frekuensi nilai data yang disajikan. Besar sudut sektor dihitung

sebagai berikut. Misalkan, data yang akan disajikan terdiri atas 4 kategori, yaitu A, B, C,

dan D dengan masing-masing berukuran a, b, c, dan d.


Langkah-langkah untuk membuat diagram lingkaran dari suatu data adalah sebagai berikut.
1) Hitunglah terlebih dahulu sudut-sudut setiap sektor untuk data yang akan disajikan.
2) Buatlah lingkaran dengan menggunakan jangka.
3) Buatlah sektor-sektor dengan menggunakan garis dan busur derajat di mana besar sudut

sektor sesuai dengan hasil perhitungan.
4) Tuliskan data pada sektor yang sesuai.

3. Tabel Distribusi Frekuensi
    Tabel distribusi frekuensi berbeda dengan tabel statistik. Pada tebel distribusi

frekuensi selalu terdapat kolom yang memuat frekuensi untuk setiap pengamatan pada data.

Tabel distribusi frekuensi terdiri atas tabel distribusi frekuensi tunggal dan tabel

distribusi frekuensi berkelompok.

a. Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal
Pernahkan Anda melihat kegiatan perhitungan suara pada pemilu, pemilihan ketua RT, atau

pemilihan-pemilihan lainnya? Di manakah data perhitungan suara dituliskan? Data perhitungan

suara biasanya dituliskan dalam bentuk tabel. Pada tabel tersebut terdapat kolom-kolom

untuk nama-nama calon presiden, gubernur, ketua RT, atau nama lainnya, turus, serta

frekuensi.Tabel yang demikian disebut tabel distribusi frekuensi.

b. Tabel Frekuensi Distribusi Berkelompok
c. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel distribusi frekuensi kumulatif disusun dengan cara menjumlahkan frekuensi.

Tabel distribusi frekuensi kumulatif terdiri atas tabel distribusi frekuensi kumulatif

kurang dari dan tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari. Frekuensi kumulatif kurang

dari menyatakan jumlah frekuensi semua nilai data yang kurang dari atau sama dengan tepi

bawah kelasnya. Adapun frekuensi kumulatif lebih dari menyatakan jumlah frekuensi semua

nilai data yang lebih dari atau sama dengan tepi bawah kelasnya.


4. Histogram dan Tabel Frekuensi
    Histogram sangat berhubungan dengan tabel distribusi frekuensi. Histogram adalah grafik yang menyajikan data dari tabel distribusi frekuensi. Sumbu horizontal pada histogram menyatakan suatu kelas dan sumbu vertikal menyatakan frekuensi.

    Histogram digambarkan diatas sumbu horizontal dan vertikal. Jika data yang disajikan dalam bentuk histogram adalah data dari tabel distribusi frekuensi tunggal maka sumbu horizontal menyatakan pengamatan-pengamatan atau nilai-nilai pada data, sedangkan sumbu vertikal menyatakan frekuensi dari pengamatan atau nilai pada data tersebut.

    Jika data yang disajikan dalam bentuk histogram adalah data dari tabel distribusi frekuensi berkelompok maka sumbu horizontal menyatakan kelas-kelas, sedangkan sumbu vertikal menyatakan frekuensi dari kelas-kelas tersebut.

    Histogram digambarkan dengan persegipanjang di mana antara persegipanjang satu dengan lainnya tidak terdapat jarak. Untuk histogram dari data pada tabel distribusi frekuensi berkelompok, setiap persegipanjang mewakili kelas tertentu. Lebar persegipanjang menunjukkan panjang kelas, sedangkan tinggi persegipanjang menyatakan frekuensi kelas.

Langkah-langkah untuk membuat histogram adalah sebagai berikut.
a. Buatlah sumbu horizontal dan sumbu vertikal yang saling berpotongan tegak lurus.
b. Buatlah skala yang sama besar untuk kedua sumbu. Skala pada sumbu horizontal tidak perlu sama dengan skala pada sumbu vertikal.
c. Untuk histogram yang menyajikan data dari tabel distribusi frekuensi tunggal, tuliskan nilai data pada sumbu horizontal dan frekuensi pada sumbu vertikal. Untuk histogram yang menyajikan data dari tabel distribusi frekuensi berkelompok, tuliskan tepi bawah kelas dan tepi atas kelas pada sumbu horizontal dan frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal.
d. Gambarlah persegipanjang untuk setiap nilai pada data yang berasal dari tabel distribusi frekuensi tunggal dan setiap kelas pada data yang berasal dari tabel distribusi frekuensi berkelompok. Tinggi persegipanjang menunjukkan frekuensi dari nilai dan kelas pada data.




{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar