contoh laporan pengamatan perusahaan

Diposting oleh Selamat datang di blog on Kamis, 12 Februari 2015



LAPORAN
HASIL PENGAMATAN DAN WAWANCARA PADA SENTRA INDUSTRI PENGGILINGAN PADI “TUNAS
DESA JOGOSIMO KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

index


Disusun oleh :

1. Bagus Nugroho                             ( 08 )
2. Catur Rahmat Wibowo                ( 11 )
3. Saeful Bachri                                 ( 37 )
4. Wahyu Widyatmoko                     ( 43 )


YAYASAN TAMAN SISWA CABANG KEBUMEN
SMK TAMAN KARYA MADYA PERTAMBANGAN KEBUMEN
Alamat : Jl. HM. Sarbini No.177B Telp. 0287-3870227 Kebumen 54351




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Dalam memasuki zaman yang serba bebas dengan sistem ekonomi yang bebas dan terbuka dibutuhkan pengelolaan perusahaan yang lebih kompleks, yang berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan praktik tata kelola usaha yang baik untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan baik. Perusahaan yang dikelola dengan baik akan menumbuhkan keyakinan pihak-pihak eksternal dan memperoleh kepercayaan dari pasar. Untuk berhasil di pasar bersaing, suatu perusahaan harus mempunyai pengelola perusahaan yang inovatif, yang bersedia untuk mengambil resiko yang wajar, dan yang senantiasa mengembangkan strategi baru untuk mengantisipasi situasi yang berubah-ubah. Hal ini menurut manajemen sebagai pengurus perusahaan mempunyai ruang gerak untuk bertindak bebas dan di dorong untuk bertindak untuk kepentingan investor atau penanam modal.
2.2 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui tenang profil pemilik sentra industri
- Untuk mengetahui tetang sejarah berdirinya sentra industri
- Untuk mengetahui tentang bidang-bidang kegiatan dalam sentra industri
- Untuk mengetahui tentang kendala yang pernah ditemui dalam sentra industi
- Untuk mengetahui tentang keberhasilan-keberhasilan yang pernah diraih oleh sentra industri


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Sentra Industri


            Perusahaan pengilingan padi “TUNAS” adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perindustrian pertanian dan pangan. Perusahaan ini beralamat di desa Jogosimo RT 01 Rw 03 Klirong Kebumen. Perusahaan ini dibangun pada tahun 1986.

Visi :
-          Terwujudnya kebutuhan pangan untuk masyarakat di Indonesia yang bergizi dari produk asli Indonesia.
-          Mencintai produk asli Indonesia sama saja mencintai bangsa Indonesia.

Misi :
-          Memambah kemajuan dibidang pertanian.
-          Membuka dan memperluas lapangan kerja.
-          Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.
-          Menciptakan tenaga kerja yang ahli dan kompeten serta memiliki imtaq dan iptek yang kuat.
-          Memuaskan konsumen.
-          Memberikan jasa bagi para petani yang ingin menggilingkan padi.
-          Memajukan ekonomi dan perbisnisan daerah.

A.    Profil Wirausahawan
Tidak terlalu banyak syarat untuk menjadi orang ang dipandang sukses. Cukup punyai uang banyak, orang telah menganggap ia sukses.Tetapi, apakah itu adalah kesuksesan yang sesungguhnya. Dari mana uangnya? Ternyata sukss itu sendiri harus benar agar bisa benar-benar sukses dunia akhirat. Salah satu cara meraih sukses adalah menjadi pengusaha.
            Indonesia memiliki beberapa pengusaha yang bisa dikatakan sukses. Banyak sekali onak dan duri yang harus dilalui. Orang-orang yang bekerja keras akan mendapat hasil yang banyak. Mereka berusaha sekuat tenaga mengerahkan semua potensi dirinya demi meraih yang mereka inginkan. Yang ada dalam benak mereka adalah bahwa akan banyak orang-orang yang menjadi korban kalau usaha mereka tidak sukses. Merasa bertanggung jawab atas banyak nyawa inilah yang membuat banyak pengusaha itu terus berusaha seoptimal mungkin agar tidak bangkrut. Mereka bahkan ingin terus berjaya agar semakin banyak orang yang bisa dipekerjakan. Begitu pun dengan para pengusaha di bidang pertanian.
            Dunia pertanian tidak hanya menghasilkan sayur-mayur bernutrisi tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Jauh dibalik semua itu semua, dunia pertanian mampu menghasilkan seorang Jamaludin dibidang pertanian.beliau adalah pendiri sekaligus pemilik perusahaan penggilingan padi “TUNAS”  yang beralamat di desa Jogosimo RT 01 RW 03 Klirong Kebumen. Perusahaan ini bergerak di bidang pertanian.
            Jamaludin merupakan anak ke-3 (tiga) dari 4 (empat) bersaudara. Beliau dilahirkan di Kebumen pada 1984. Ia meneruskan usaha dari orang tuanya sejak tahun 2004. Seorang Jamaludin telah mengambil jalur perberasan sebagai jalur bisnisnya. Dengan pandangan bahwa beras adalah kebutuhan pokok sehari-hari, dan ,makanan yang mengandung gizi tinggi serta ada kemungkinan akan menjadi salah satu makanan pokok yang menyehatkan, maka Jamaludin terus berusaha memajukan bisnisnya dengan cara yang profesional. Ia dibantu keluarga dan orang-orang yang mempunyai pandangan yang sama dengan dirinya. Ia pun tidak sungkan berbagi ilmu. Baginya kesuksesan itu adalah milik semua orang dan ia ingin menjadi bagian dari kesuksesan itu sendiri.

B.     Riwayat Perusahaan
Perusahaan pengilingan padi “TUNAS” merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian dan perindustrian pangan. Dibangun pada era tahun 1986. Memiliki visi dan misi yang jelas dan positif. Mengutamakan perbisnisan di bidang pertanian dan perindustrian pangan. Bertempat strategis dipinggir jalan raya yang mudah dijangkau menggunakan kendaraan. Pemilik perusahaan pengilingan padi “TUNAS” seorang wirausahawan muda dan memiliki pengalaman yang luas dalam dunia bisnis khususnya dalam bidang pertanian.
           
2.2 Bidang Kegiatan Dalam Perusahaan
Dalam perusahaan pengilingan padi “TUNAS” terdapat bidang-bidang yang terbentuk. Bentuk-bentuk bidang yang dapat diamati adalah bidang produksi, bidang tenaga kerja, bidang keuangan, dan bidang pemasan.

A. Bidang Produksi
            Perusahaan penggilingan padi TUNAS memproduksi berbagai macam beras. Yakni beras ketan, beras berkualitas super, serta beras bulog. Jika dilihat dari sehari-hari kita, beras adalah kebutuhan pokok sehari-hari kita. Jadi akan kebutuhan beras dalam kehidupan sehari-hari kita sangat dibutuhkan. Beras ketan misalnya, kebutuhan akan beras ketan amat sangat banyak, seperti untuk bahan pokok pembuatan makanan seperti jenang, wajik, jipang dll.
Selain memproduksi beras, Persusahaan penggilingan padi TUNAS juga memproduksi bekatul. Sementara kita tahu bahwa yang namanya bekatul adalah pakan utama berbagai macam ternak, seperti ayam, bebek, sapi dll. Jadi akan kebutuhan bekatul juga sangat dibutuhkan oleh para peterak-peternak. Disamping memproduksi beras dan bekatul, perusahaan penggilingan padi TUNAS juga memproduksi kulit padi atau yang sering disebut dengan merang. Merang disini gunanya untuk membakar batu bata merah, ataupun ada juga untuk kebutuhan ternak ayam broiler.

B. Bidang Tenaga Kerja
            Dalam perusahaan penggilingan padi TUNAS ini hanya dibutuhkan 3 (tiga) tenaga pokok. Sementara diperusahaan-perusahaan penggilingan padi yang lain ada yang menggunakan 2 (dua) atau 4 (empat) tenaga pokok. Sementara di perusahaan penggilingan padi TUNAS ini juga menggunakan tenaga sampingan yang gunanya untuk tenaga bongkar dan muat padi, beras , ataupun bekatul.

C. Bidang Keuangan
            Seperti halnya perusahaan-perusahaan lainya, perusahaan penggilingan padi “TUNAS” juga memiliki bidang keuangan. Bidang keuangan perusahaan pengilingan padi “TUNAS” didasarkan pada hasil pemasukan dan pengeluaran hasil penggilingan padi. Hasil pemasukan biasanya dilandasi dari hasil eksplor barang jadi ke daerah-daerah tertentu. Seperti beras berkualitas super, beras bulog, bekatul, dan merang atau kulit padi. Ada juga biasanya pemasukan lainya dari para masyarakat kecil yang biasa membeli beras dan bekatul secara eceran dan para petani yang menggilingkan padinya. Hasil pengeluaran yang biasa dilakukan adalah impor barang mentah seperti padi. Ada juga pengeluaran yang lain seperti pembelian bahan bakar untuk mesin penggilingan, pembelian karung untuk kantong beras dan bekatul, dan pembelian alat lainya lainya.

D. Bidang Pemasaran
            Dalam bidang pemasaran, perusahaan penggilingan padi “TUNAS” memasarkan hasil barang jadi. Untuk beras, ada dua jenis beras yang biasanya di pasarkan, yaitu beras berkualitas super dan beras bulog. Target pemasaran untuk beras biasanya diekspor kedaerah-daerah tertentu. Seperti, daerah Purworejo, Jogja, Kota Tegal, Jakarta, Bandung.
            Kemudian untuk bekatul, biasanya jika stok sedang banyak bekatul diekspor kedaerah-daerah seperti, Purworejo dan Kota Tegal. Jika stok sedang sedikit biasanya bekatul di ecer pada peternak-peternak hewan unggas untuk pakan unggas. Untuk merang atau kulit padi biasanya dipasarkan pada pengusaha-pengusaha batu bata merah untuk membakar batu bata merah dan pada pengusaha-pengusaha peternak ayam potong untuk dampar pada kotoran ayam.


BAB III
KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN

3.1  Kegagalan Yang Pernah Dialami / Dihadapi
            Semua perusahaan pasti pernah mengalami kegagalan. Seperti halnya pada perusahaan penggilingan padi “TUNAS”. Kegagalan-kegagalan yang pernah dialami oleh perusahaan penggilingan padi “TUNAS” biasanya dari faktor impor barang yang kurang teliti. Seperti, yang pernah dialaminya adalah impor padi yang tidak sesuai. Biasaya padi yang di impor tidak sesuai dengan yang diharapakan. Misal, padinya masih dalam kondisi basah, atau penipuan dengan cara mencampur padi kering dan padi basah. Sehingga barangnya lebih sulit diolah dan hasil barang jadinya kurang sesaui dan harga menurun.

A.    Penyebab
            Penyebab-penyebab kegagalan-kegagalan perusahaan penggilingan padi “TUNAS” dipengaruhi oleh faktor kecurangan penjual padi. Penyebab utamanya adalah penjual padi menipu dengan cara padi yang dijual masih dalam kondisi basah, atau penipuan dengan cara mencampur padi kering dan padi basah. Sehingga barangnya lebih sulit diolah dan hasil barang jadinya kurang sesaui dan harga menurun. Meskipun penjual padi tersebut adalah teman sendiri, tetapi demi bisnis mereka rela melakukan segala hal untuk mendapatkan keuntungan yang banyak meskipun dengan cara menipu pun ia lakukan.

B. Solusi Untuk Mengatasi
            Salah satu solusi yang dilakukan untuk mengurangi kegagalan dalam berbisnis, perusahaan penggilingan padi “TUNAS” lebih teliti dalam melakukan impor barang mentah. Setidaknya kegagalan yang pernah di alami oleh perusahaan penggilingan padi “TUNAS” tidak ingin dirasakannya lagi.



3.2 Keberhasilan Yang Pernah Diraih
            Kegagalan tak membuat seorang Jamaludin patah semangat, ia belajar dari semua kegagalan yang pernah dihadapi. Ia bertekad dan bekerja keras untuk membangun perusahannya lebih maju lagi. Ia pecaya orang-orang yang bekerja keras akan mendapat hasil yang banyak. Berusaha sekuat tenaga mengerahkan semua potensi dirinya demi meraih keberhasilan.
            Keberhasilan suatu perusahaan di pengaruhi oleh pemilik perusahaan tersebut. Sehingga Jamaludin selaku pemilik perusahaan penggilingan padi “TUNAS” bekerja keras demi mendapatkan keberhasilan perusahaanya. Salah satu keberhasilanya adalah dengan memiliki perusahaan penggilingan padi “TUNAS” ia bisa membantu ekonomi keluarganya dan bisa merubah kehidupannya.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan wawancara yang dilakukan di perusahaan penggilingan padi “TUNAS”, dapat disimpulkan bahwa perusahaan penggilingan padi “TUNAS” dikelola oleh wirausahawan muda yang merintis karirnya didunia perindustrian pertanian. Ia meneruskan usaha orang tuanya sejak tahun 2004. Perusahaan penggilingan padi “TUNAS” beralamat di desa Jogosimo RT 01 Rw 03 Klirong Kebumen.
Perusahaan penggilingan padi “TUNAS” memproduksi padi yang di olah menjadi beras, bekatul, dan merang atau kulit padi. Dalam bidang tenaga kerja, Perusahaan penggilingan padi “TUNAS” memiliki 3 (tiga) tenaga pokok dan ada juga tenaga sampingan. Hasil olahan padi di pasarkan secara diekspor dan di ecer. Dalam kegiatan ekspor, perusahaan penggilingan padi “TUNAS” mengekspor hasil olahanya masih dalam wilayah jawa.
Kegagalan dan keberhasilan sudah pernah diraih oleh Perusahaan penggilingan padi “TUNAS”. Penyebab kegagalan utama adalah dipengaruhi oleh faktor penjual padi yang tidak konsisten dalam berbisnis. Hasilnya pemasukan yang di dapat menjadi berkurang. Keberhasilan yang diraih adalah seorang Jamaludi selaku pemilik perusahaan penggilingan padi “TUNAS” mampu memberikan hasil yang dapat membentu ekonomi keluarganya.

B.     Saran
Untuk Jamaludin selaku pemilik perusahaan penggilingan padi “TUNAS” harus lebih teliti dalam melakukan impor barang mentah. Jangan sampai kejadian yang merugikan dapat terulang lagi. Sebelum melakukan impor barang mentah harus diperiksa secara detail. Jangan sampai mendapatkan barang yang tidak sesuai atau barang yang dapat merugikan. Jangan mudah terpengaruh oleh teman. Meskipun teman, didalam dunia bisnis curang pun dapat dilakukan. Dalam dunia bisnis, bisnis ya bisnis. Dalam dunia pergaulan, teman ya teman. Harus bisa membedakan mana teman dan mana bisnis.
Dalam menangani ekspor seharusnya jangan cuma wilayah jawa saja yang di ekspor beras. Mengingat kebutuhan beras adalah makanan pokok sehari-hari, siapapun pasti membutuhkan beras. Setidaknya sampai wilayah luar jawa. Seperti, Kalimantan, Sumatra dan wilayah lainnya diluar jawa. Sebelum melakukan ekspor barang harus ada persetujuan harga barang terlebih dahulu dengan kosumen.


LAMPIRAN




{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar