Memahami Makna Kesabaran

Diposting oleh Selamat datang di blog on Rabu, 29 Februari 2012


Embun itu terkumpul perlahan, dari uap air yg menyusup dari sempitnya stomata… sedikit demi sedikit hingga terbentuklah buliran bening… bercahaya dan berkilau… keindahannya terpancar dari makna sebuah kesabaran…

SABAR adalah sebuah kata yang memiliki makna besar, diikuti sebuah konsekuansi yang berat… karnanya menmpatkan manusia berpredikat sabar dalam tempat yang begitu mulia, bersama Allah…
…Innallaha ma’ashshobirin…
Allah senantiasa bersama orang yang sabar

Kesabaran bahkan menjadi sebuah tema inti dari sebuah novel bertajuk RANAH 3 WARNA dengan kitipannya sebagai berikut:
.. Antara sungguh-sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya satu sentimeter, bisa juga ribuan kilometer. Jarak ini bisa ditempuhdalam hitungan detik, tapi juga bisa puluhan tahun. Jarak antara sungguh-sungguh dan sukses hanya bisa diisi dengan sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidah menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan-akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil kerja keras, do’a, dan sabar yang berlebih-lebih.
.. Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup sudah digelung nestapa akut. Hanya dengan sungguh-sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkuak menjadi nyata. Dan Tuhan selalu memilihkan yang terbaik yang kita butuhkan. Itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar.
.. Sabar itu awalnya pahit, tetapi akhirnya lebih manis daripada madu. Dan Alhamdulillah, aku sudah merengguk madu itu. Man Shabara zhafira. Siapa yang sabar akan beruntung.

Kesabaran inilah sekarang yang sedang kupelajari… sabar inilah yang harus dan harus terus aku pupuk, dalam sebuah penantian… menantikan saat keberuntungan itu tiba.
Keberuntungan saat merasakan berubahnya rasa pahit yang kini kurasakan menjadi rasa manis yang begitu manis. keberuntungan saat senyum tersungging dibibir setelah derai air mata yang terus mengalir. Keberuntungan… semoga engkau lekas datang menghampiri… amiin
dan semoga aku semakin kuat menjadi manusia tangguh yang bersabar dalam ujian kesabarannya..
More about Memahami Makna Kesabaran

Makna Air Dalam Kehidupan Manusia

Diposting oleh Selamat datang di blog


Air adalah nikmat dan karunia Tuhan yang luar biasa bagi umat manusia, air menjadi sumber kehidupan yang paling penting. Hakikatnya lembut, namun kekuatan yang dikandungnya sangat luar biasa. Air bisa menjadikan faktor kunci untuk setiap kehidupan di alam ini bahkan air juga sangat berperan penting bagi benda mati, seperti umpama air menyatukan berbagai bahan bangunan dari unsur keras sehingga membentuk dinding yang kokoh. Namun di sisi lain air bisa mendatangkan bencana yang super dahsyat seperti tsunami yang pernah terjadi di Aceh. Air sungguh dahsyat dan luar biasa. Ternyata dibalik semua hikmah dan kejadian yang ditimbulkan oleh air adalah sebagai akibat perlakuan kita terhadap air. Menurut hasil penelitian dari Dr Masaru Emoto, air ternyata bisa merespon perlakuan yang diberikan kepadanya, baik berupa kata-kata, tulisan atau gambar serta suara. Dari penelitian beliau juga membuktikan bahwa bentuk sempurna air adalah heksagonal (segi enam) dengan berbagai hiasan kristal indah yang membentuknya. Air heksagonal ialah air yang sangat penting bagi kesehatan karena efek bentuknya. Air ini berperan sebagai antioksidan dengan mengikat radikal bebas H+ dan OH-. 

Perlakuan yang baik, seperti memberikan respon yang positif kepada air termasuk memberikan doa (mantra-mantra yang positif) akan menghasilkan bentuk heksagonal yang indah, dan air yang mendapat respon yang positif dengan bentuk heksagonal yang indah memiliki potensi berupa gelombang energi yang berpengaruh terhadap tubuh manusia sehingga air dapat berfungsi sebagai pengobatan alternatif terhadap berbagai gangguan kesehatan. Air yang mendapat respon positif seperti doa dan kata-kata yang positif apabila dilihat melalui 100.000 s/d 1.000.000 kali pembesaran dibawah mikroskup maka akan terlihat bentuk kristal yang sangat indah dan bagus sehingga manusia yang sesungguhnya terdiri dari ± 70 % air kalau memperlakukan dirinya atau mendapat perlakuan yang bagus, maka akan menjadi manusia yang berkarakter bagus. Begitu juga dengan air yang ada di alam, sudah sepatutnya kita harus memperlakukannya dengan baik, seperti tidak membuang sampah dan limbah kimia ke air sehingga diharapkan air dapat memberikan kehidupan yang bagus, bukan sebaliknya mendatangkan bencana, seperti banjir dan bencana lainnya. Air yang sesungguhnya dapat merespon setiap perlakuan yang diberikan kepadanya, maka oleh Dr. Masaru Emoto menyimpulkan bahwa sesungguhnya air itu hidup dan dapat diajak komunikasi (dapat melihat, membaca dan mendengar). Seperti contoh penelitian yang telah dilakukan, kalau air diperdengarkan suara musik yang merdu atau dilihatkan kata-kata yang positif (mis: kata “Cinta dan Terima kasih”), maka kristal air akan berbentuk sangat indah dan air ini sekaligus dapat berfungsi sebagai obat penyembuh yang luar biasa dalam tubuh manusia. Jika hal sebaliknya diberikan kepada air, misalnya diperdengarkan suara musik heavy metal dan diperlihatkan kata-kata yang negatif (mis : kata “benci, jahat, sakit”), maka bentuk kristal air akan menjadi tidak indah dan kalau air ini diminum akan memberikan dampak yang kurang bagus terhadap kesehatan tubuh.

Jadi dapat dikatakan bahwa air yang merupakan faktor terbesar pembentuk tubuh kita dan air yang merupakan faktor terbesar pembentuk planet ini adalah penyembuh yang dapat disalurkan ke dalam pikiran kita sehingga menumbuhkan cinta dan rasa terima kasih dalam diri. Hasil penelitian terhadap air ini adalah merupakan sebuah terobosan gemilang yang mampu melarutkan kristal sains ke dalam samudra spiritualitas. Hasil pengamatan yang jeli, cermat dan inovatif terhadap karakter air yang “sesungguhnya”, mengantarkan kita memasuki alam baru pemahaman tentang ke-Mahacerdasan Tuhan Sang Pencipta alam semesta yang terdistribusi secara sistematis dan proporsional di setiap elemen kealamsemestaan. 

Inilah sesungguhnya tentang air, belakangan ini bahkan sampai dengan saat ini air masih belum mendapatkan perhatian sebagai benda yang penting, air masih banyak diberikan perlakuan yang kurang bagus, mungkin sampai dengan sekarang ini kita masih banyak mendapatkan bencana alam yang disebabkan oleh karena kurangnya perhatian kita terhadap air. Sama hal nya antara alam yang terdiri dari lebih banyak air dengan tubuh manusia yang juga terdiri dari lebih banyak air, kalau kita sebagai manusia juga sering memberikan hal-hal yang negatif kepada tubuh kita, misalnya banyak minum alkohol, memasukan obat bius dan sejenis zat kimia lainnya yang tidak bermanfaat bagi tubuh atau mencaci maki diri sendiri, benci pada diri sendiri, menyatakan diri sebagai orang bodoh, jelek, maka air yang ada dalam tubuh kita akan menerimanya sehingga hal ini akan menimbulkan berbagai macam hal yang negatif dalam tubuh, seperti stres, dan berbagai macam penyakit. Begitulah air, kalau air dalam tubuh kita diberikan perlakuan yang positif, maka air akan sangat berguna sebagai penyembuh yang sangat ampuh dan dahsyat. Demikian halnya air yang ada di alam semesta ini, kalau diberikan perlakuan yang positif maka air yang ada di alam semesta ini akan sangat memberikan manfaat yang sangat luar biasa, memberikan sumber penghidupan bagi setiap benda yang ada di alam ini. Air ciptaan Tuhan yang sangat dahsyat dan luar biasa ini merupakan jembatan dan keterkaitan antara kehidupan alam dan kehidupan manusia.

Sesungguhnya semenjak dulu, khususnya kehidupan spiritual di Bali, kita sudah banyak merasakan kekuatan air sebagai penyembuh, namun sampai saat ini perhatian kita terhadap air masih belum maksimal. Tirta-tirta yang diberikan mantra-mantra positif baik oleh pendeta, pemangku maupun penyembuh holistik adalah air yang sudah mendapatkan perlakuan yang sangat bagus sehingga dapat bermanfaat sebagai penyembuh yang sangat luar biasa, sehingga di jaman sekarang banyak kita jumpai orang mencari penyembuhan lewat dua alternatif yaitu medis dan non medis. Khusunya kita di Bali, alternatif melalui non medis ini lebih banyak berkaitan dengan air (Tirta) yang sudah diberikan mantra-mantra yang positif baik oleh mangku, pendeta maupun penyembuh holistik. Ini juga erat kaitannya dengan kepercayaan dan keyakinan yang kuat yang ditanamkan di setiap individu. 

Demikianlah sesungguhnya air, semoga apa yang saya sampaikan dengan singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 
More about Makna Air Dalam Kehidupan Manusia

Membaca Al Quran Dengan Benar

Diposting oleh Selamat datang di blog


MEMBACA AL QURAN DENGAN BENAR
DAN HUKUMNYA SALAH BACA

Seluruh Ulama’ (Sahabat Nabi dan lainnya) sejak turunnya Al Quran hingga kini telah berijma’ (ber-sepakat) bahwa membaca Al Quran dengan benar (bertajwid) adalah wajib ’ain (fardlu ‘ain). Dan membacanya dengan salah (dengan lahn) adalah haram, dan wajib diingatkan dan dibetulkan berdasarkan Hadits Nabi s.a.w. :
عن  أبي الدرداء رضي الله عنه قال : سمع النبي صلى الله عليه و سلم رجلا قرأ فلحن.قال صلى الله عليه و سلم : أرشدوا أخاكـم. ( أخرجه الـحاكـم )
“Dari Abi Darda’ Ra. Ia berkata : Nabi s.a.w. telah mendengar seorang laki-laki membaca Al Quran lantas salah baca. Nabi s.a.w. pun bersabda : “Berilah petunjuk saudara kalian (Betulkanlah kesalahannya).”
MACAM – MACAM LAHN
1. Jali (kesalahan yang mencolok), yang Ulama’ khusus maupun orang ‘awam biasa mengetahuinya seperti :
﴿أنعمت  dibaca   ﴿ عنعمت  atau
الـحمد لله  ﴿ dibaca  ﴿ الـحمد لله  atau
﴿ ولا الضآلين  dibaca ﴿ ولا الضآلين  atau
﴿ الذين  dibaca ﴿الزين dan
هذا ﴾ ﴿ dibaca  ﴾ ﴿ هزا 
2. Khofi (kesalahan ringan), seperti :
عليهم﴾ ﴿ Kasrohnya Ha’ dibaca Ham, tidak dibaca Him.
أنتـم ﴿  Dlommahnya Ta’ dibaca Tom, tidak diba ca Tum.
قـل ﴿ Dlommahnya Qof dibaca Qol, tidak diba ca Qul.

Kesalahan ini hanya diketahui oleh Ulama’ khusus yang mengerti praktek tajwid.
Termasuk Khofi, adalah :
a. Tidak membaca Ghunnah (tidak mendengung- kan bacaan yang semestinya berdengung).
b. Membaca Qoshr (1 alif) yang semestinya dibaca 3 alif, seperti :
ولاالضآلين  ﴿ dibaca ولاالضالين  ﴿dan sebagainya.

HUKUM SHALAT BAGI ORANG
YANG LAHN/SALAH BACA AL QURAN

1. Salah baca dalam I’rob (susunan kalimat) yang merusak arti, seperti :
البارئ المصور  ﴿ dibaca ﴿ البارئ المصور
إنـما يخشى الله من عباده العلماء ﴾﴿
dibaca
إنـما يخشى الله من عباده العلماء ﴾ ﴿
adalah membatalkan shalat menurut Ulama’ terdahulu. Sedangkan Ulama’ belakangan berselisih :
a. Menurut sekelompok mereka tidak memba- talkan.
b. Menurut sekelompok yang lain, mengikuti pen dapat Ulama’ terdahulu yang membatalkan shalat adalah yang lebih berhati-hati. 
Adapun mengikuti yang tidak membatalkan shalat adalah memberi kelonggaran karena manusia umumnya tidak mengetahui segi-segi I’rab.
Salah I’rab juga menurut Ulama’ adalah, tidak mentasydidkan yang tasydid dan tidak memanjangkan yang panjang itu sama dengan salah di dalam I’rab seperti baca :
رب العالـمين   ﴿ dan إياك نعبد  ﴿atau ولا الضآلين   ﴿ dibaca 1 alif.
Menurut kebanyakan mereka hal tersebut membatalkan shalat. Sedangkan yang Ashoh (paling benar) adalah tidak merusak shalat.
2. Salah baca huruf, seperti :
أصحاب السعير dibaca أصحاب الشعير
الـحي القيوم      dibaca       الـحي القيوم
قسورة    dibaca terbalik      قوسرة
3. Menambah huruf, seperti :
يس * و القرآن الـحكـيم * و إنك لـمن الـمرسلين *
yang betul إنك  tanpa .و
إن سعيكـم لشتى Dibaca و إن سعيكـم لشتى
mestinya tanpa .و
3. Mengurangi huruf
a. Kalau tidak merusak arti, seperti :
جآئتهم  dibaca  جآء هم tidaklah membatalkan shalat.
b. Kalau merusak arti, seperti :
و النهار إذا تجلى .  ما خلق الذكر و الأنثى.
yang seharusnya dibaca
و النهار إذا تجلى .  و ما خلق الذكر و الأنثى.
ini membatalkan shalat.
HUKUM BERMAKMUM
KEPADA IMAM YANG SALAH

Menurut Ulama’ Syafi’iyah, bermakmum kepada Imam yang salah baca yang tidak merusak makna, seperti :
لله  dibaca لله  adalah sah shalatnya. Sedangkan kalau merusak makna, seperti :أنعمت  dibaca أنعمت / أنعمت tidaklah sah shalatnya, baik imam tadi bisa belajar atau tidak.
Adapun makmum yang Qori’ (yang baik/benar bacaannya) tidaklah sah bermakmum kepadanya. Sedangkan imam tadi bila bias belajar, tidak sah shalatnya, dan bila tidak bisa belajar, maka sahlah shalatnya.
Adapun imam dan makmum yang sama-sama Ummy (tidak bisa baca dengan benar) dan tidak bisa belajar, maka sahlah shalat mereka.
Orang yang salah baca Fatihah tanpa sengaja (Sabqul Lisan) dan tidak mengulangi lagi dengan benar, maka tidak sahlah shalatnya dan juga shalat makmumnya, jika keduanya sama-sama mengetahuinya.
Bila salah baca diluar Fatihah, seperti membaca :
إن الله بريء من الـمشركـين و رسوله
 yang semestinya dibaca : و رسوله   :
  , maka sahlah shalatnya dan juga shalat makmumnya, jika keduanya tidak bisa belajar atau bodoh tentang keharaman membaca demikian itu, atau lupa kalau keduanya didalam shalat.
Adapun lahn pada lain Fatihah yang karena lupa atau karena bodoh atau karena tak mampu baca benar, maka sahlah shalatnya dan sahlah qori’-qori’ bermakmum kepadanya dengan makruh.

Semoga tulisan ini membawa manfaat dan barokah kepada kita semua yang senantiasa mencari kebenaran. Amin.
More about Membaca Al Quran Dengan Benar

Bijak Saat Memberi Nasihat

Diposting oleh Selamat datang di blog


Sabtu dan Minggu kemarin saya mendapat dua nasihat dari folower saya di twitter. Nasihat pertama berbunyi begini: “Heran ya ada motivator SuksesMulia tapi saat jeda maghrib bukannya membaca Al Quran malah twitteran.”

Nasihat ini baik tapi terkesan lucu. Kenapa? Karena ketika itu saya sedang di Balikpapan, di kota ini sudah Isya. Lagi pula, sebagai musafir, saya boleh menjamak sholat. Kebetulan saat itu saya pun sudah selesai membaca Al Qur’an, karena memang sedang menghafal surat Al Waqiah [saya jadi malu belum hafal. Hehehe…]

Ada lagi nasihat selanjutnya. Nasihat kedua berlatar belakang kejadian berikut ini.  Minggu kemarin saya membeli tiket Surabaya-Jakarta melalui calo. Kok lewat calo? Semula saya akan terbang  ke Jakarta Senin pagi. Namun ada jadwal seminar mendadak di BRI, Senin pagi pukul 08.00 WIB. Bila terbang Senin pagi saya pasti terlambat dating ke lokasi seminar.

Akhirnya, tim saya mencarikan tiket ke travel langganan, ternyata semua kosong. Solusinya? saya go show ke bandara. Saya cek semua penerbangan ternyata penuh.  Saat saya bingung, ada yang datang menawarkan satu-satunya tiket kepada saya. Walau nama penumpangnya bukan atas nama saya, sungguh amatlah bodoh bila tawaran itu saya tolak.

Begitu saya tulis di twitter bahwa saya dapat tiket atas nama orang lain  munculah nasihat di time line saya, “Malu dong motivator nasional beli tiket lewat calo, tidak mendidik.”

Dari dua kejadian itu saya dapat pelajaran penting. Pertama, jangan pernah memberi nasihat bila kita tidak punya informasi yang akurat. Mengapa? Nasihatnya bisa salah alamat. Karena itulah penting kita mengetahui kondisi si penerima nasihat dan kejadian yang melatarbelakanginya.

Pelajaran kedua, saat kita memberi nasihat tak boleh kita menghakimi, tak boleh kita menuduh, apalagi menjatuhkan si penerima nasihat.  Orang yang salah memang harus dinasihati tapi tak boleh disudutkan apalagi divonis dengan sesuatu yang negatif.

Terima kasih kepada dua followerku di twitter yang telah memberikan pelajaran kepada saya. Selama ini saya juga terkadang asal-asalan memberikan nasihat kepada orang lain. Namun setelah nasihat Anda berdua saya berkomitmen “berilah nasihat dengan bijak.”

Semoga Anda dan sayapun menjadi semakin bijak.

Salam SuksesMulia!
More about Bijak Saat Memberi Nasihat

Kisah Seorang Kristen Yang Masuk Islam

Diposting oleh Selamat datang di blog


Kategori: Buku
Jenis Riwayat
Penulis: Real History Turning Muslim
Adalah seorang laki-laki keturunan, sang ayah Holandia dan ibu Indonesia dari Kota Ambon yang terletak di pulau kecil di ujung timur kepulauan Indonesia. Kristen adalah agama yang diwariskan keluarganya dari bapak dan kakeknya. Kakeknya adalah seorang yang punya kedudukan tinggi pada agama kristen yang bermadzhab protestan, bapaknya juga demikian, namun ia bermadzhab Pantikosta. Sedangkan ibunya sebagai pengajar injil untuk kaum wanita, adapun dia sendiri juga punya kedudukan dan sebagai ketua bidang dakwah di sebuah Gereja Bethel Injil Sabino.

Tidak terbetik dalam hatiku walau sedikit pun untuk menjadi seorang muslim, sebab sejak kecil aku mendapatkan pelajaran dari orang tuaku yang selalu mengatakan padaku bahwa Muhammad adalah seorang laki-laki badui, tidak punya ilmu, tak dapat membaca dan menulis. Bahkan lebih dari itu, aku telah membaca buku Profesor Doktor Ricolady, seorang nasrani dari Prancis bahwa Muhammad itu seorang dajjal yang tinggal di tempat kesembilan dari neraka. Demikianlah kedustaan itu dibuat untuk menjatuhkan pribadi Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, sejak itulah tertanam pada diriku pemikiran salah yang mendorongku untuk menolak Islam dan menjadikannya sebagai agama.


Pada suatu hari pimpinan gereja mengutusku untuk berdakwah selama tiga hari tiga malam di Kecamatan Dairi, letaknya cukup jauh dari ibu kota Medan yang terletak di sebelah selatan pulau Sumatra Indonesia. Setelah selesai, aku hendak menemui penanggung jawab gereja di tempat itu. Tiba-tiba seorang laki-laki muncul di hadapanku, lalu bertanya dengan pertanyaan aneh, “Engkau telah mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah tuhan, mana dalilmu tentang ketuhanannya?” Aku menjawab, “Baik ada dalil ataupun tidak, perkara ini tidak penting bagimu, jika kamu mau beriman berimanlah, jika tidak kufurlah.”

Namun, ketika aku pulang ke rumah, suara laki-laki itu mengganggu pikiranku dan selalu terngiang-ngiang di telingaku, mendorongku untuk melihat Kitab Injil mencari jawaban yang benar dari pertanyaannya. Telah diketahui bahwa di sana ada empat kitab Injil yang berbeda-beda, salah satunya MATHIUS, yang lainnya MARKUS, yang ketiga LUKAS, dan yang keempat YOHANNES, semuanya buatan manusia. Ini aneh sekali, aku bertanya-tanya pada diriku, “Apakah Al Qur’an dengan nuskhoh yang berbeda-beda juga buatan manusia?” Aku mendapatkan jawaban yang tak bisa lari darinya yakni dengan pasti, “Bukan!”

Aku mempelajari keempat Injil tersebut, lalu apa yang kudapatkan? Injil MATHIUS berbicara apa tentang Al-Masih Isa ‘alaihis salam? Kami membaca di dalamnya sebagai berikut, “Sesungguhnya Isa Al-Masih bernasab kepada Ibrohim dan kepada Daud…” (1-1), lalu kalau begitu siapa Isa? Bukankah ia anak manusia? Ya, kalau begitu dia manusia. Injil LUKAS berkata, “Dialah yang merajai atas rumah Ya’kub untuk selama-lamanya. Kerajaannya tidak akan berakhir.” (1-33). Dan Injil MARKUS berkata, “Inilah silsilah yang menasabkan Isa Al Masih anak Allah.” (1). Dan yang terakhir injil YOHANNES berbicara apa tentang Isa Al Masih? Ia berkata, “Pada awalnya ia adalah kalimat, dan kalimat itu di sisi Allah, maka kalimat itu adalah Allah.” (1:1). Makna dari nash ini dia pada awalnya adalah Al-Masih dan Al-Masih di sisi Allah, maka Al-Masih adalah Allah.

Aku bertanya pada diriku, “Berarti di sana ada perbedaan yang jelas pada empat kitab ini seputar dzat Isa ‘alaihis salam, apakah ia manusia ataukah anak Allah ataukah Raja ataukah Allah? Hal itu telah menyulitkanku dan aku belum menemukan jawabannya. Di sini aku ingin bertanya kepada teman-temanku orang-orang kristen, “Apakah didapatkan dalam Al-Qur’an pertentangan antara satu ayat dengan yang lainnya?” Pasti tidak! Kenapa? Karena Al-Qur’an datang dari sisi Allah subhanahu wa ta’ala, adapun Injil-injil ini hanyalah buatan manusia. Kalian tahu dan tidak ragu kalau Isa ‘alaihis salam sepanjang hidupnya berdakwah kepada Allah di sana-sini, kita patut bertanya: apa landasan awal yang dida’wahkan oleh Isa ‘alaihis salam?

Ini Injil MARKUS berkata, “Seseorang datang dari Al Katbah, ia mendengar mereka berbincang-bincang, ketika terlihat bahwa ia adalah (Al-Masih) mereka menerimanya dengan baik, menanyainya tentang ayat wasiat pertama? Ia menjawab sambil berjalan: Sesungguhnya wasiat yang pertama ialah ‘Dengarkan wahai Bani Israil! Rabb Tuhan kita adalah Rabb yang Esa.’” (12: 28-29). Inilah pengakuan yang jelas dari Isa ‘alaihis salam, jadi kalau Isa telah mengaku bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa/Satu, maka siapakah Isa kalau begitu? Jika Isa adalah Allah juga, maka takkan pernah ada keesaan bagi Allah. Bukankah begitu?

Kemudian, aku lanjutkan pencarianku dan aku temukan pada Injil YOHANNES nash-nash yang menunjukkan doa dan ketundukan Isa Al-Masih ‘alaihis salam kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aku bertanya pada diriku: Jika sekiranya Isa adalah Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, lalu apakah ia membutuhkan kepada ketundukan dan doa? Tentu tidak! Oleh karena itu, Isa bukan tuhan tetapi dia adalah makhluk seperti kita. Simaklah bersamaku doa yang terdapat dalam injil YOHANNES, inilah nash doanya: “Inilah kehidupan yang abadi agar mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan yang hakiki, dan berjalanlah Al-Masih yang Engkau telah mengutusnya, aku pekerjamu di bumi, amal yang Engkau telah berikan padaku ialah amalan yang aku telah menyempurnakannya.” (17-3-4). Ini do’a yang panjang, yang akhirnya berkata, “Wahai Rabbul Baar, sesungguhnya alam tidak mengenalMu, adapun aku mengenalMu dan mereka telah mengetahui bahwa Engkau telah mengutusku dan Engkau telah mengenalkan mereka akan namaMu dan aku akan mengenalkan mereka agar pada mereka ada kecintaan seperti Engkau telah mencintaiku.” (17-25-26).

Doa ini menggambarkan pengakuan Isa ‘alaihis salam bahwa Allah Dialah Yang Maha Esa dan Isa adalah utusan Allah yang diutus pada kaum tertentu, bukan pada seluruh manusia, siapakah kaumnya itu? Kita baca dalam Injil MATHIUS (15:24) di mana ia berkata, “Aku tidak diutus, melainkan pada kaum di rumah Isra’il yang sasar.” Kalau demikian, jika kita gabungkan pengakuan-pengakuannya ini dengan yang lainnya, sangat mungkin untuk kita katakan bahwa, “Allah adalah Tuhan Yang Esa dan Isa adalah utusan Allah kepada Bani Isroil.” Kemudian kulanjutkan pencarianku, maka aku teringat saat aku sholat aku selalu membaca kalimat berikut: (Allah Bapak, Allah Anak, Allah Roh Qudus, tiga dalam satu). Aku berkata pada diriku: Perkara yang sangat aneh! Kalau kita bertanya pada siswa kelas satu sekolah dasar “1 + 1 + 1 = 3 ?” Pasti akan menjawab “ya”. Kemudian, jika kita katakan padanya, “Akan tetapi 3 juga = 1?” Tentu dia takkan menyepakati hal itu, sebab di sana terdapat pertentangan yang jelas pada apa yang kami ucapkan, karena Isa ‘alaihis salam berkata dalam Injil seperti yang kami lihat bahwa Allah Esa tidak ada serikat baginya.

Telah terjadi pertentangan kuat antara aqidah yang menancap di jiwaku sejak kecil, yakni: tiga dalam satu, dengan apa yang diakui Isa Al-Masih sendiri dalam kitab-kitab injil yang ada di tengah-tengah kita sekarang bahwa sesungguhnya Allah itu satu tidak ada serikat baginya. Mana dari keduanya yang paling benar? Belum ada usahaku untuk mengikrarkannya waktu itu, namun yang benar dikatakan bahwa sesungguhnya Allah itu Esa/satu. Kemudian, aku cari lagi dari kitab injil dari awal, barangkali aku temukan apa yang kuinginkan. Sungguh telah kutemukan dalam pencarianku nash berikut ini: “Ingatlah wali-wali sejak dulu, karena sesungguhnya Aku adalah Allah, sedang yang lainnya bukan tuhan dan tak ada yang menyerupaiku.” (46: 9). Sungguh perkara yang menakjubkan saat aku berpegang teguh dengan Islam, aku mendapatkan dalam surat Al-Ikhlash firman Allah Ta’ala, “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung padaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” Ya, selama kalam itu adalah kalam Allah, maka tidak akan berbeda di manapun didapatkannya. Inilah pelajaran pertama pada agamaku masihiyyah yang dulu, dengan demikian “tiga dalam satu” tidak ada keberadaannya dalam jiwaku.

Adapun pelajaran kedua dalam agama masihiyyah bahwa di sana ada yang disebut dengan warisan dosa atau kesalahan awal, maksudnya ialah bahwa dosa yang diperbuat Adam ‘alaihis salam ketika memakan buah yang diharamkan dari pohon yang berada di surga, pasti seluruh anak manusia akan mewarisi dosa ini. Sekalipun janin yang berada dalam rahim ibu akan menanggung dosa ini dan akan lahir dalam keadaan berdosa. Apakah ini benar atau salah? Aku cari tentang kebenaran hal tersebut. Aku merujuk pada Perjanjian Lama, di tengah pencarianku, aku menemukan pada hizqiyal sebagai berikut, “Seorang anak tidak menanggung dari dosa seorang bapak. Seorang bapak tidak menanggung dari dosa seorang anak …” (hizqiyal: 18: 20-21).

Barangkali yang cocok untuk kami sebutkan di sini apa yang dikatakan Al-Qur’anul Karim pada masalah ini, “Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain …” Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitroh, kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi atau menjadikannya Nashrani atau menjadikannya Majusi.” Inilah dia kaidah dalam Islam dan menyepakatinya apa yang ada/datang dalam injil, lalu bagaimana bisa dikatakan bahwa kesalahan Adam akan berpindah dari satu generasi ke generasi lainnya, dan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan berdosa?

Walhamdulillahi robbil alamin.

Ditulis oleh Al Ustadz Abu Hamzah Al Atsari.
(Diringkas dari kitab ‘Uluwul Himmah).

Diambil dari Buletin Al-Wala’ wal-Bara’ edisi ke-11 Tahun ke-1 / 28 Februari 2003 M / 26 Dzul Hijjah 1423 H

(Bagian II - Habis)

Aku melanjutkan pencarianku tentang beberapa hal yang berkaitan dengan keyakinan, pada suatu hari kuletakkan Injil dan Al-Quran di depanku, kutujukan pertanyaan pada Injil, “Apa yang engkau ketahui tentang Muhammad?” Jawabannya: tidak ada, karena nama Muhammad tidak terdapat dalam Injil. Kemudian kutujukan pertanyaan berikutnya pada Isa seperti Al-Quran telah bercerita tentangnya, “Wahai Isa ibnu Maryam, apa yang engkau ketahui tentang Muhammad?” Jawabannya: sungguh Al Quran telah menyebutkan perkara yang tidak ada keraguan sedikit pun bahwa seorang Rasul yang pasti akan datang setelahku namanya adalah Ahmad. Allah berfirman atas lisan Isa ‘alaihis salam, “Dan ingatlah ketika Isa putra Maryam berkata: Hai bani Isroil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurot dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad), maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: Ini adalah sihir yang nyata.” (QS Ash Shaff: 6). Lihatlah! Mana yang benar?!


Di sana ada satu Injil, yakni Injil BARNABAS, berbeda dengan empat Injil yang telah kusebutkan sebelumnya, namun sayang para pemuka-pemuka agamanya (Nashrani) mengharamkan pengikutnya untuk mentelaahnya. Tahukah kenapa? Yang paling benar ialah karena inilah satu-satunya Injil yang memuat kabar gembira tentang Muhammad, di dalamnya terdapat beberapa tambahan dan penyimpangan yang sangat, seperti halnya tedapat pula kenyataan yang sesuai dengan apa yang ada dalam Al Quran Al Karim. Dalam Injil Barnabas (Ishaah: 163), “Waktu itu para murid bertanya kepada Al Masih: Wahai guru! Siapa yang akan datang sesudahmu? Al Masih menjawab dengan senang dan gembira: Muhammad utusan Allah pasti akan datang sesudahku bagaikan awan putih akan menaungi orang-orang yang beriman seluruhnya.”

Kemudian, kubaca lagi ayat lainnya dari Injil Barnabas yakni ucapannya pada (Ishaah: 72), “Waktu itu seorang murid bertanya kepada Al-Masih: Wahai guru! Saat Muhammad datang apa tanda-tandanya hingga kami mengenalnya? Al-Masih menjawab: Muhammad tidak akan datang pada masa kita, tetapi akan datang setelah seratus tahun kemudian ketika Injil diubah (direkayasa) dan orang-orang yang beriman kala itu jumlah mereka tidak sampai tiga puluh orang, maka ketika itu Allah subhanahu wa ta’ala akan mengutus penutup para Nabi dan Rasul-rasul, yaitu Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Telah disebutkan berulang-ulang yang demikian itu dalam Injil Barnabas, aku telah menghitungnya dan kudapatkan sebanyak empat puluh lima ayat menyebutkan tentang Muhammad. Aku sebutkan dua ayat di atas di antaranya sebagai satu bukti.

Setelah ini semua, aku berazzam untuk keluar dari gereja dan tidak akan pernah pergi lagi padanya, saat ini tidak ada di hadapanku, kecuali Islam. (Lihat kitab ‘Uluwul Himmah, karya Muhammad Ahmad Ismail Al-Muqoddim).

Para pembaca rahimakumullah demikianlah Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rahmat bagi semesta alam, menuntut kita selaku para pemeluknya untuk bersyukur. Allah berfirman, “Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu, dan Dia tidak meridhoi kekafiran bagi hamba-Nya, dan jika kamu bersyukur niscaya Dia meridhoi kesyukuranmu itu, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan di (dada)mu.” (QS Az Zumar: 7).

Di sini ada beberapa hal yang perlu untuk kita perhatikan, wallahul haadi ila sabilir rosyad.

Pertama: manusia itu satu umat, memeluk agama yang satu. Allah berfirman, “Manusia dahulunya hanyalah satu umat kemudian mereka berselisih, kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan itu.” (QS Yunus: 19).

Kedua: Islam adalah agama tauhid. Allah berfirman, “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu) tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian (yang ada) di antara mereka, barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya. Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam) maka katakanlah: Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, ‘Apakah kamu (mau) masuk Islam?’ Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah) dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS Ali Imron: 18-20).

Ketiga: Aqidah tauhid adalah fitroh manusia. Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). Atau agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu.” (QS Al A’raaf: 172-173).

Keempat: Petunjuk Allah mutlak harus diikuti. Allah berfirman, “… Katakanlah sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu. Katakanlah sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunianya kepada siapa yang dikehendakinya. Dan Allah maha luas karunianya lagi maha mengetahui.” (QS Ali Imron: 73).

Kelima: Isa ‘alaihis salam adalah Nabi dan Rasul Allah. Allah berfirman, “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam dan dengan (tiupan roh) dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, ‘(Tuhan itu) tiga’. Berhentilah (dari ucapan itu). Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak. Segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya, cukuplah Allah sebagai pemelihara.” (QS An Nisaa: 171).

Walhamdulillahi robbil alamin.
More about Kisah Seorang Kristen Yang Masuk Islam

Anti Virus untuk berbagai macam dan Jenis HP

Diposting oleh Selamat datang di blog on Selasa, 28 Februari 2012


Anti Virus untuk berbagai macam dan Jenis HP

hehe, masih juga berlanjut posting saya tentang anti virus buat hp, sekarang saya hadirkanAnti Virus Untuk berbagai macam jenis HP. Lain ladang lain belalang, lain HP lain pula anti virusnya.
sebelum masuk ke link download anti virus HP untuk segala jenis dan macam HP, sebelumnya anda harus mengetahui dulu jenis HP anda.

WAJIB anda ketahui jenis HP anda terlebih dahulu sebelum download
Anti Virus untuk berbagai macam dan Jenis HP :

1. S 60 1st edition jenis ponselnya ialah Nokia N-gage, Ngage QD, Nokia 7610, 3230, dan sejenisnya…
2. S60 2nd edition jenis ponselnya adalah nokia 6600, 6630, 6680, N70, N90, dan sejenisnya…
3. S60 3rd edition & 5th edition jenis ponselnya adalah Nokia 5800, E51, E55, E65, E71, E75, E90, N70, 4. N95, N96, 6120c, dan sejenisnya…
5. S80 jenis ponselnya adalah Nokia 9300, 9300i dan 9500
6. Symbian UIQ jenis ponselnya adalah SnonyEricsson P1i, W950i, M600i, P990i, W960i, dan sejenisnya…

 silakan download Anti Virus F-Scure untuk segala macam dan jenis HP di bawah ini.

Anti virus untuk berbagai hp nokia samsung android Symbian dll

Anti Virus untuk berbagai macam dan Jenis HP

silakan pilih yang sesuai dengan HP anda :

Untuk tambahan saya punya link untuk download AntiVirus Jenis NetQin dan McAfe.
Untuk NetQin silahkan anda download disini.
Untuk McAfe silahkan klik disini untuk mendownloadnya.
Silahkan anda download Anti Virus untuk berbagai macam dan Jenis HP sesuai merk dan type ponsel anda.
More about Anti Virus untuk berbagai macam dan Jenis HP

Informasi Kesehatan (Manajemen Pasien)

Diposting oleh Selamat datang di blog on Senin, 27 Februari 2012




SIMPUS - Sistem Informasi Puskesmas

 Registrasi
Ø  Data Pokok Kartu Tanda Pengenal Keluarga
Ø  Cetak Kartu Tanda Pengenal Keluarga
Ø  Registrasi Pasien
Ø  Cetak Laporan Harian Kunjungan Pasien
  Poly Umum
Ø  Cetak Medical Record Harian
  Poly Gigi
Ø  Cetak Medical Record Harian
-  Poly KIA
Ø  Poses tindak lanjut dari pasien yang telah mendaftar untuk diagnosa, penerimaan resep, laboratorium dan tindakan medis secara detail, dan membuat medical record KIA
Ø  Cetak Medical Record Harian Pemeriksaan
Ø  Pengisian dan pemeriksaan Kartu Ibu
Ø  Pengisian dan pemeriksaan Kartu Anak

-  Laboratorium
Ø  Cetak Hasil Pemeriksaan Laboratorium
- Unit Gawat Darurat
Ø  Cetak Rekapitulasi Kunjungan Pasien
-  Apotik
Ø  Stock Opname
Ø  Stock Obat
Ø  Pengeluaran Obat
Ø  Permintaan Obat
- Gudang Obat
-  Rujukan
-  Parameter Data - Data Pokok
Ø  Tabel Unit Pelayanan
Ø  Tabel Status Pelayanan
Ø  Tabel Kelompok Biaya
Ø  Tabel Resiko Tinggi
Ø  Tabel Sumber Data
Ø  Tabel Status Barang
Ø  Tabel Jenis Pekerjaan
Ø  Tabel Kode Kecamatan
Ø  Tabel Kode Desa/Kelurahan
Ø  Tabel Kelompok ICD
Ø  Tabel Jenis Penyakit
Ø  Tabel Obat
Ø  Tabel Status Keluarga
Ø  Tabel Tindakan
Ø  Tabel Rujukan
Ø  Tabel Asal
Ø  Tabel Asal Pasien
Ø  Tabel Agama
Ø  Tabel Alasan
Ø  Tabel Diagnosa
-  Laporan
Ø  Bulanan
- LB1 untuk data kesakitan
LB2 untuk Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Apotik
LB2 untuk Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Gudang
LB3 untuk data Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan Penyakit Menular
LB4 untuk data kegiatan Puskesmas
Ø  Tahunan
LT1 untuk data dasar Puskesmas
LT2 untuk data kepegawaian Puskesmas termasuk Bidan di desa
LT3 untuk data peralatan Puskesmas termasuk Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
Ø  Sentinel
LB1S untuk data Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dan Penyakit Diare
LB2S untuk data KIA, Gizi, ISPA dan Penyakit Akibat Kerja
Ø  SP2TP (tidak mencakup data Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah serta laporan Keluarga Berencana
Ø  KLB (Kejadian Luar Biasa)
Ø  Laporan Keluarga Berencana
More about Informasi Kesehatan (Manajemen Pasien)