Induksi Diri

Diposting oleh Selamat datang di blog on Rabu, 16 Maret 2016

A.    PENDAHULUAN
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang kebanyakan berbentuk torus yang dapat menyimpan energy pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melewatinya. Kemampuan indukor untuk menyimpan energy magnet ditentukan oleh induktansinya dalam satuan Henry. Biasanya sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat didalam kumparan dikarenakan Hukum Induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Dalam eksperimen kali ini, akan diselidiki sebuah induktansi yang ditimbulkan oleh suatu induktor dengan bantuan osiloskop. Dengan menggunakan osiloskop dapat digambarkan kelakuan induktor ketika dilewati arus AC. Dengan hal tersebut, dapat diketahui besar induktansi dalam induktor.

A.    TUJUAN PERCOBAAN
Dalam percobaan Induksi Diri kali ini bertujuan untuk:
-          Mengukur nilai induktansi diri dari suatu induktor
-          Menyelidiki rangkaian RL dengan menggunakan osiloskop

-          Mengetahui hubungan antara frekuensi dengan hambatan

A.    DASAR TEORI
Indukstansi (L) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat membuat medan magnet sebanding dengan arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromatif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif 1 volt saat arus damalm induktor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon. Secara matematis, gaya electromagnet didefinisikan sebagai berikut:
A.    PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dasar teori yang digunakan adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus atau induktansi. Arus listrik yang melewati konduktor membuat membuat medan magnet sebanding dengan arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromatif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Gaya electromagnet didefinisikan sebagai berikut:
Dengan             = gaya elektromotif
                        L = induktansi
                         = perubahan arus tiap waktu
           Dimana praktikum ini bertujuan untuk menginterpretasikan grafik yang bisa dilakukan dengan membaca grafik secara langsung maupun dengan metode regresi linear. Sedangkan tujuan-tujuan yang lain yaitu mengukur nilai induktansi diri dari suatu induktor, menyelidiki rangkaian RL dengan menggunakan osiloskop serta mengetahui hubungan frekuensi dengan hambatan. Cara kerja pada percobaan kali ini meliputi dua kali pengambilan data yaitu dengan metode beda tegangan dan metode beda fase. Variasi dilakukan pada hambatan dengan variasi 10 kΩ pada metode beda tegangan dan 1 Ω pada metode beda fase. Dalam kedua metode diambil data sebanyak 7 data. Data yangdiperoleh disajikan dalam grafik dan tabel. Dengan metode regresi linear, dihitung nilai m serta ∆m untuk menghitung nilai L dan ∆L.
           Berikut ini adalah tinjauan-tinjauan terhadap praktikum induksi diri yang telah dilakukan:
1.      Tinjauan terhadap data hasil eksperimen
Dari hasil percobaan dan pengolahan data praktikum induksi diri diatas diperoleh hasil berupa:
-          Metode beda tegangan
L          = 1,1 Henry
∆ L      = 7,1 x 10-3 Henry
-          Metode beda fase
L          = 8,2 x 10-3 Henry
∆ L      = 0.042 Henry
Pada percobaan dengan metode beda fase didapat nilai Jadi L ± ∆ L = 8,2 x 10-3 Henry ± 0.042 Henry. Terdapat kesalahan dimana nilai ralat data lebih besar daripada nilai induktansinya sendiri. sehingga dapat disimpulkan perhitungan diatas kurang sesuai atau terjadi kesalahan.
2.      Tinjauan terhadap grafik
Penggunaan metode grafik untuk penyajian data pada eksperimen ini lebih mempermudah dalam penginterpretasian data. Dari grafik yang didapat dari data hasil eksperimen, diketahui bahwa pada grafik beda frekuensi vs hambatan hubungan antara frekuensi dan hambatan adalah berbanding lurus. Semakin besar nilai hambatan maka semakin besar pula nilai frekuensi nya. Hal ini berlaku untuk metode beda tegangan maupun metode beda fase. Walaupun pada metode beda fase titik-titik yang terdapat pada grafik letaknya tidak linear. Tetapi dari titik-titik tersebut masih bisa ditarik garis dan menghasilkan grafik linear.
3.      Tinjauan terhadap sikap
Dari kedua metode yang digunakan yaitu metode beda tegangan dan beda fase telah didapat grafik serta  nilai L dan ∆ L dari masing-masing metode. Tetapi pada metode beda fase didapat nilai ralat yang lebih besar daripada nilai induktansinya. Hasil yang diperoleh kemungkinan besar menemui kesalahan atau error yang dilakukan praktikan maupun dari alat yang digunakan. Sebelumnya, pada pengambilan data metode beda fase, praktikan menemui kesulitan saat menampilkan gelombang Lissa Jous pada layar osiloskop. Serta kesulitan dalam pembacaan nilai x dan ∆xpada gelombang. Oleh karena itu kemungkinan besar kesalahan yang terjadi disebabkan oleh kekurang telitian praktikan.
            Dari tinjauan-tinjauan dari beberapa aspek diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari percobaan induksi diri telah dicapai. Meliputi didapatnya nilai L beserta ralatnya, hubungan antara frekuensi dengan hambatan, serta tujuan yang lain.

B.     KESIMPULAN
 Dari percobaan diatas dapat disimpulkan:
-          Alat yang kurang baik (kondisi maupun rangkaiannya) dapat menyebabkan hasil yang kurang akurat.
-          Penggunaan metode regresi sebagai analisa perhitungan menghasilkan hasil yang akurat, namun apabila terjadi kesalahn dalam pengambilan data akan didapat hasil yang tidak presisi.
-          Hasil perhitungan:
Metode beda tegangan
L          = 1,1 Henry
∆ L      = 7,1 x 10-3 Henry
Metode beda fase
L          = 8,2 x 10-3 Henry
∆ L      = 0.042 Henry
-           Frekuensi berbanding lurus dengan hambatan


C.     REFERENSI
-          http://id.wikipedia.org/wiki/Induktansi (diakses pada 21 Mei 2013 pukul 20.00 WIB)
-          Martin, Elizabeth A. 2012. Kamus Sains . Yogyakarta: Pustaka Pelajar

D.    PENGESAHAN
Demikian laporan fisika dasar Induksi Diri ini dibuat.

            Yogyakarta, 23 Mei 2013
                                                                                          Praktikan


                                                                              Halim Fattahillah












{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar