Bumi merupakan salah satu planet dalam sistem Tatasurya dan terdapat di dalam Jagadraya yang tak terhingga besarnya. Tatasurya atau solar system adalah suatu sistem yang terdiri dari matahari dan planet-planet serta benda-benda angkasa yang berputar mengitarinya, menurut orbit tertentu. Planet-planet tersebut dapat tetap pada orbitnya akibat adanya gaya tarik gravitasi.
Terbentuknya tatasurya kita sama dengan sistem matahari yang lain dalam Jagadraya. Di dalam Jagadraya yang tampaknya hampa, sebenarnya mengandung atom berbagai unsur, yang menyebar di mana-mana berupa "awan", berbentuk gas tipis yang bergolak dan berputar. Saat awan gas tipis tersebut secara perlahan-lahan memadat oleh mengelompoknya atom-atom yang tersebar, lahirlah pusat tatasurya yaitu matahari.
Energi kinetik gas-gas yang berputar dan bergolak meningkatkan rotasi matahari dan planet-planetnya. Mengelompoknya atom-atom itu disebabkan oleh gaya gravitasi dan bergeraknya atom-atom yang saling mendekat secara perlahan, membuat gas menjadi makin panas dan makin padat. Salah satu proses mengelompoknya gas ini membentuk bumi dan planet-planet yang lain (Gambar 2.1).
Lebih dari 99 persen atom-atom di ruang angkasa adalah hidrogen dan helium yang merupakan dua atom paling ringan. Dekat pusat awan gas, atom-atom berada dalam tekanan dan suhu yang tinggi sehingga hidrogen dan helium mulai bergabung, membentuk unsur-unsur lebih berat. Bergabungnya unsur-unsur ringan menjadi unsur yang lebih berat menyebabkan lepasnya energi panas. Hidrogen dan helium mengalami pembakaran nuklir.
Matahari terbentuk pada saat pembakaran mulai di dalam awan gas, kira-kira 6000 juta tahun yang lalu. Pembakaran nuklir terbatas hanya di pusat awan gas. Sedangkan gas bertekanan rendah masih berputar dengan cepat di sekeliling matahari. Perputaran menimbulkan gaya sentrifugal, menarik ke arah luar, sedangkan gaya berat cenderung menarik gas-gas ke dalam, ke arah matahari. Akibat kedua gaya yang berlawanan ini perlahan-lahan menjadikan awan gas berbentuk datar, membentuk Piringan gas berputar di sekitar matahari, dan dinamakan nebular planetaria.
Bagian luar nebular planetaria yang lebih dingin, menjadi cukup padat dan memungkinkan bahan-bahan padat terkondensasi. Yang akhirnya menjadi planet-planet (Gambar 2.2). Matahari dikelilingi 9 planet-planet, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Berdasarkan rapat massa dan jaraknya dari matahari, dikelompokkan menjadi planet-planet Terrestrial, 4 planet terdekat matahari dan yang lainnya Planet-planet Jovian.
Planet Terrestrial barsifat mirip dengan bumi, mempunyai rapat massa besar, 3 g/cm3 atau lebih dan berukuran kecil. Planet Jovian, mirip Jupiter, lintasannya lebih jauh dari matahari, rapat massanya lebih kecil, 0.7 – 1.3 g/cm3, namun massanya jauh lebih besar. Jupiter dan Saturnus misalnya, mempunyai massa 317 dan 95 kali massa bumi.
Planet-Planet terdekat matahari bersuhu paling tinggi, terdiri dari bahan-bahan yang hanya dapat terkondensasi pada suhu tinggi, seperti besi, silikon magnesium dan aluminium. Planet-planet yang jauh dari matahari bersuhu lebih rendah dan terdiri dari selain unsur-unsur seperti di atas, juga unsur-unsur volatil, seperti hidrogen, helium dan belerang yang dapat berbentuk gas meskipun pada suhu rendah.
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Posting Komentar