Selain perbedaan struktur elevasi dan topografi, benua dan samudera juga mempunyai batuan, densitas, susunan kimia, umur dan sejarah pembentukan yang berbeda:
Samudera yang menempati hampir sepertiga dari permukaan bumi memperlihatkan topografi khusus, pada umumnya akibat perkembangan kegiatan gunungapi dan Pergerakan bumi yang masih berlangsung sampai saat ini.
Benua, berada di atas cekungan samudera sebagai daratan yang luas dengan ciri yang khas yaitu: merupakan perisai, dataran yang stabil dan jalur-jalur pegunungan lipatan.
Bagian benua yang stabil, datar dan luas dimana kompleks batuan kristalin tersingkap atau tertutup oleh lapisan tipis sedimen, disebut Kraton (Craton). Wilayah ini hampir tidak mengalami gangguan dalam jangka waktu yang sangat panjang, kecuali pelengkungan lemah secara luas. Kraton benua, juga perisai benua dan dataran (platform) yang stabil dinamakan Hedreocraton. Kraton pada blok benua (continental block) disebut Epeirocraton.
Bagian yang permukaannya berelief rendah, beberapa ratus meter dari permukaan laut, mempunyai struktur dan batuan yang kompleks, disebut Perisai (Shield). Kebanyakan batuan kristalin dalam perisai semula cair dan terbentuk di bawah permukaan. Yang kemudian muncul kepermukaan akibat erosi atau pengangkatan dan telah mengalami deformasi akibat tekanan.
Daerah yang luas dari Kraton maupun perisai yang terdiri dari batuan beku dan metamosfosa yang telah mengalami deformasi kuat, disebut complex basement.
Dahulu kerak samudera dapat juga dianggap termasuk sebagai kraton, yang dikenal sebagai Thalassocraton, akan tetapi akhir-akhir ini disepakati bahwa kraton hanyalah pada benua. Sebelum 1947, orang mengira bahwa dasar samudera merupakan dataran abisal yang datar dan tertutup oleh lapisan sedimen.
Kemudian, dari profil-profil dasar samudera dapat diketahui bahwa dasar samudera juga mempunyai relief seperti ha1nya dengan permukaan benua. Penelitian pada kerak samudera menyatakan bahwa kerak samudera terdiri terutama dari basalt, suatu batuan vulkanik yang padat. Berumur relatif muda, kurang dari 150 juta tahun (umur batuan pada perisai lebih dari 700 juta tahun), dan tidak mengalami deformasi tekanan.
Bentuk-bentuk pada dasar samudera umumnya adalah:
· Punggungan samudera (oceanic ridge), merupakan tonjolan atau punggungan lebar pada rekahan di dasar samudera. Pada umumnya lebih dari 1400 km, lebar dan tingginya sampai 3000 m di atas dasar samudera.
· Lantai abisal (abyssal floor), adalah daerah yang sangat luas, berelief lebih halus dibandingkan dengan punggungan samudera. Terdapat 3000 m di bawah permukaan laut dan membentang antara punggungan samudera dan batas benua.
· Bagian yang menonjol disebut perbukitan abisal, tingginya sampai 900 m di atas dasar samudera. Sedangkan di dekat batas benua ia tertutup oleh endapan sehingga membentuk dataran abisal.
· Gunung laut (sea mount), berbentuk puncak-puncak gunungapi bawah laut yang terisolir. Bila mencapai permukaan, membentuk pulau, seperti kepulauan Hawaii.
· Palung (trench), merupakan bagian terendah di bumi, rata-rata sedalam lebih dari 8000 m. Palung terdalam adalah palung Mariana di samudera Pasifik, sedalam 11.000 m.
· Batas benua (continental margin) adalah daerah transisi antara massa benua dan cekungan samudera.
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Posting Komentar