Dalam eksplorasi mineral Emas dan Tembaga, ada banyak sekali metode geofisika yang dapat digunakan bergantung pada jenis mineralisasi yang membentuk cadangan tersebut. Dalam istilah pertambangan emas, ada beberapa tipe mineralisasi yang membentuk cadangan emas atau mineral lain dan masing-masing mempunyai karakeristik yang berbeda-beda bergantung dari jenis batuan asal, terobosan batuan, alterasi dan lain-lain. Jenis-jenis cadangan emas yang kita kenal antara lain: Epithermal, Tipe Carlin, Porfiri, Skarn dan lain-lain.
Gambar 1. Penampang skematik intrusi sub-volkanik dangkal dan asosiasi stratovolkanonya, serta lingkungan pembentukan endapan porfiri, dan endapan bijih epitermal sulfidasi tinggi dan sulfidasi rendah
Model mineralisasi porfiri terdiri dari cebakan hidrothermal yang muncul sebagai stockwork atau disseminated berasosiasi dengan intrusi porfiritic dengan mineralisasi yang berasosiasi dengan alterasi potassic. Untuk mengidentifikasi mineralisasi porfiri secara geologi adalah dengan cara mengenali bijih porfirinya dimana bijih porfiri kaya emas biasanya berwarna abu-abu – hitam dari mineral biotit sekunder dan magnetit dalam kuarsa. Dalam urat kuarsa yang membentuk stockwork biasanya terdapat mineral kalkopirit dan magnetit juga bornit. Mineral emas biasanya berukuran halus dan tidak dapat terlihat dengan mata telanjang muncul bersamaan dengan mineral bornit.
Untuk mengidentifikasi sebuah cadangan porfiri seperti ini, seorang ahli geofisika dan ahli geologi harus dapat menentukan metode geofisika apa yang cocok untuk diaplikasikan. Jenis mineralisasi, jenis batuan dan tipe alterasi adalah parameter yang sangat penting untuk penentuan metode geofisika yang akan digunakan. Kesalahan penentuan aplikasi metode geofisika akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar karena data yang akan dihasilkan tidak akan berguna banyak dan terkadang malah membuat kesalahan dalam interpretasi.
Gambar 2. Model ideal model mineralisasi Porfiri (Sillitoe), dan generalisasi sinyal geofisika, distribusi logam dan jenis alterasinya.
Dalam identifikasi model porfiri ada beberapa point yang penting yang perlu dicatat sebagai referensi dalam penentuan metode geofisika seperti: Mineralisasi biasanya berasosiasi dengan alterasi potassic, mineral magnetit dan kalkopirit yang terdapat dalam bijih dan lain-lain.
Dari point-point tersebut dapat ditentukan metode yang cocok untuk diaplikasikan seperti:
- Metode Radiometrik untuk mengidentifikasi daerah dimana alterasi potassic terjadi.
- Metode Magnetik untuk melokalisir daerah yang mengandung mineral magnetit.
- Metode Gravitasi untuk melokalisir daerah yang mengandung mineral bermassa jenis tinggi.
- Metode Kelistrikan untuk melokalisir daerah yang mengandung mineral sulfida.
Baca Juga :
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Posting Komentar