Metode Geomagnetik

Diposting oleh Selamat datang di blog on Kamis, 09 Juli 2015

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi(suseptibilitas). Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehngga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi. sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukan sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran suseptibilitas magnetik yang dimiliki batuan, misalnya karena terdapatnya unsur mineral magnetik atau logam pada batuan tersebut. Beberapa mineral lain juga akan memberikan respon terhadap pengukuran magnetik dan dapat diperkirakan variasi persentasenya. Oleh karena itu metode ini cocok untuk digunakan pada eksplorasi mineral yang memiliki sifat magnet seperti bijih besi yang berasosiasi dengan granit. Anomali magnetik positif akan dipengaruhi oleh induksi ferromagnetik yang terkandung pada granit.
Metode magnetotelurik (MT) digunakan untuk memetakan resistivitas bawah permukaan. Walaupun masih jarang digunakan di industri pertambangan, tuntutan untuk penambangan potensi mineral pada kedalaman 500 hingga 1500 meter selalu bertambah. Pada kedalaman tersebut, kekuatan resolusi metode EM atau IP sangan berkurang. Metode MT adalah pilihan yang tepat karena dikenal dengan cakupan kedalamannya yang besar dan kepekaannya terhadap konduktor bawah permukaan.

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar