Peledakan Bongkah Dan Gagal Ledak

Diposting oleh Selamat datang di blog on Selasa, 07 Juli 2015

Peledakan Bongkahan Batuan
Ketidaksempurnaan fragmentasi bongkahan batuan hasil peledakan terkadang terjadi dan pada uumumnya tidak dikehendaki selama tujuan peledakan diarahkan untuk produksi normal.namun demikian,dalam situasi tertentu bongkah batuan dalam jumlah terbatas dibutuhkan juga,yaitu biasanya digunakan untuk batas pengaman untuk sisi jalan tambang terutama yang mengarah ke tebing.
Peledakan bongkah selama berlangsungnya produksi normal angat mengganggu proses penggalian maupun dapat menyebabkan hambatan di dalam rongga penggerus crusher,sehingga proses peledakan tidak efisien.oleh sebab itu peledakan ulang perlu dilakukan untuk memperkecil ukurannya dan pekerjaan tersebut akan menambah biaya peledakan.atas dasar inefisiensi itulah kehadiran bongkahan batu tidak dikehendaki dalam peledakan produksi normal.

1.     Langkah-langkah pelaksanaan peledakan bongkahan
Setelah diketahui terdapat sejumlahbongkah batuan yang memerlukan peledakan ulang,maka langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah
·         Sedapat mungkin pisahkan bongkah batuan yang akan diledakkan ulang dari tumpukan hasil peledakan menggunakan bantuan bulldozer atau excavator
·         Beri tanda pada bagian yang akan dibor.jumlah lubang bor tergantung pada besarnya bongkahan,tipe batuan,dan posisi batuan.pemberian titik lubang bor diusahakan pada posisi yangpaling mudah penetrasi bor.
·         Lakukan pengeboran menggunakan diameter kecil 2/3 – 3/4 ketinggin atau panjang kearah posisi yang akan di bor.Ada juga yang berpendapat kedalaman lubang ledak 1/2 - 1/3 diameter bongkah.
·         Pilihalah jenis bahan yang sesuai peledakan bongkah , biasanya tidak menggunakan ANFO , tapi cukup memakai bahan peledak peka detonator atau cartridge , misalnya powergel , dinamite,emulite,dan sejenisnya serta dipotong secukupnya.kemudian masukkan penyumbat.
·         Besarnya cartridge yang dipotong tergantung pada tipe batuan dan kedalaman lubang ledaknya.sebagai acuan untuk memperkirakan banyaknya bahan peledak dapat digunakan seperti pada tabel dibawah ini.

Ketebalan bongkah rata-rata
Cartridge/lubang ledak
45 cm
75cm
100cm
120cm
¼ x tinggi = 5cm
¼ x tinggi = 5cm
½ x tinggi = 10 cm
1x tinggi = 20 cm

·         Apabila bongkah batuan diperkirakan bervolume lebih besar dari 2 msebaiknya gunakan 2 buah lubang ledak atau lebih dan diinisiasi serentak.Harus diperhatikan juga perkiraan lemparan fragmentasinya.dengan melihat seberapa dalam bongkah batu yang tertanam ke dalam tanah maka gunakan yang menunjukkan specifik charge pengisian bahan peledak
Kondisi bongkah
Specifik charge cartridge ,gr/m3
Diatas permukaan tanah
Separuh tertanam di dalam tanah
Seluruhnya tertanam di dalam tanah
50-100
100-150
150-200

·         Apabila digunakan bahan peledak kuat berukuran mini dengan spesifikasi dibawah ini , gunakan lubang ledak berdiameter 22 mm agar terbentuk pengisian de-coupling dan energi yang dihasilkan tidak terlalu besar.
§  Kandungan kimia        : campuran nitroglycerin,nitrocellulose,PETN,ammonium nitrrat
§  Densitas                      :1,55 gr/cc
§  Energy                         :5,5 MJ/kg
§  RWS terhadap ANFO   :127%
§  VOD                             :6000 m/s
§  Ketahanan terhadap air          :sangat baik
§  Ukuran                                    :O= 17 mm tinggi = 275 mm

Pada produksi tambang bawah tanah sering terjadi bongkahan batu penghambat turunnya laju hasil peledakan, yang melewati draw points,chutes,ore passes dan sebagainya,yang tidak mungkin dileddakan ulang menggunakan cara konvensional diatas karena sangat berbahaya bagi operator.Sekarag telah ada alat pendorong proyektil metal yang disebut shaped directional charges atau ballistic disk charges.Prinsip kerja alat tersebut adalah when meledak dibagian dalam alat ,piringan akan memberikan gaya dorong kepada semacam peluru metal hingga terlempar kesasaran.
Cara mengatasi kondisi dimana terdapat batu yang mengunci aliran hasil peledakan di draw point dan membuat aliran macet ialah dengan cara
Ø  Posisikan shaped directional charges ke arah target atau sasaran batu penyebab macet dari jarak yang memungkinkan agar energi (gaya) dorong cukup kuat untuk memecahkan atau menggeser batu tersebut.
Ø  Pasang shaped metal (peluru) ditengah-tengah piringan.
Ø  Tarik kabel ke tempat yang aman bagi operator.
Ø  Lakukan inisiasi,letakan detonator listrik akan memberikan gaya dorong terhadap piringan yang menyebabkan shaped metal terlempar ke target.

2.     Teknik Peledakan Bongkah
Terdapat beberapa teknik peledakan bongkah yang pemilihannya tergantung dari posisi batu , kualitas batu , dan bagian batu yang terdapat di dalam tanah .Tenik peledakan bongkah adalah
1)      Blockholing atau Pop Shooting
Umumnya digunakan untuk memecahkan bongkah batu yang besar dengan cara membuat lubang bor ke arah pusat bongkah batu.Apabila jenis batunya tergolong batuan keras dapat dibuang lebih dari satu lubang bor.Kedalam lubang bor antara ½ - ¾  tinggi bongkah batu yang dibor seperti yang telah diuraikan pada halaman 40.Apabila bongkah batu tertanam di dalam tanah dan tidak diketahui dalamnya , maka cara pengebrannya adalah

·         Lakukan pengeboran sampai tembus
·         Sumbat bagian bawah lubang bor sampai tertinggal lubang kosong 2/3 tinggi lubang total.
·         Isi bahan peledak sesuai aturan dan sumbat bagian atasnya.

Tidak ada ketentuan pasti tentang jumlah lubang bor yang harus dibuat,namun sebagai acuan umum dapat diterapkan bahwa setiap bongkah bervolume kurang dari atau sama dengan  1 m diperlukan 1 lubang bor dengan kedalaman maksimum 2/3 m.Jadi bila terdapat bongkah sebesar 1,5 m3  dapat dibuat 2 lubang bor dengan jarak antar lubang dan kedalamannya sesuai dengan kualitas batuannya.

2)      Mudcapping atau Plaster Shooting
Mudcapping adalah cara peledakan kontak , yaitu bahan peledak dinamit atau emulsi diletakkan diatas bongkah batuang yang ditutupi oleh lumpur atau lempung dengan ketebalan 101 mm.Bahan peledak sebaiknya ditempelkan pada bagian permukaan bongkah rata atau sedikit cekung dan permukaan tersebut harus dibersihkan dari batu-batu kecil dan debu agar tidak terjadi batu terbang.Metode mudcapping ini memerlukan bahan peledak sesuai dengan besar bongkah hanya secara umum dapat diapaki powder factor 0,7-1,0 kg/m3.

Estimasi jumlah bahan peledak pada mudcapping
Berat bahan peledak
Kg
Ukuran bongkah  m3
Dipadatkan
Tanpa pemadatan
0,3
0,5
0,8
1,0
0,4
0,8
1,3
1,5
0,6
1,0
1,6
2,0

Keuntungan cara ini ialah tidak perlu pengeboran dan pekerjaan cepat selesai.
Sedangkan kelemahannya antara lain kemungkinan muncul batu terbang dan kemudian timbul kebisingan suara serta airblast.Oleh sebab itu , peledakan mudcapping hanya dpat diterapkan bila jauh dari pemukiman karena pengaruh kebisingan suara serta airblast bisa ampai lebih dari jarak 1 km,walalupun ditutupi lempung.

3)      Snakeholing
Tujuan metode snakeholing adalah untuk mendorong batu yang tertanam dalam tanah ke atas dan sekaligus memecahkannya.Caranya adalah dengan membuat lubang ledak persis dibawah batu.Besar diameter lubang akan tergantung pada seberapa besar batu yang akan didorong , diangkat , dan dipecahkan.Powder Factor untuk Snakeholing antara 0,75-1,5 kg meter ketebalan bongkah dihitung dari arah lubang bor.Lihatlah gambar dibawah ini yang kemungkinan lain untuk mengetahui kebutuhan bahan peledak sesuai dengan diameter bongkah.



Muatan bahan peledak pada peledakan bongkah
Diameter bongkah
Muatan bahan peledak
ft
m
Blockholing
Snakeholing
Mudcaping
Ib
kg
Ib
kg
lb
kg
3
4
5
1,0
1,2
1,5
¼
3/6
1/2
0,11
0,17
0,23
¾
2
3
0,34
0,90
1,36
2
3 ½
6
0,90
1,59
2,72

Apabila bongkahnya sangat besar , kombinasi antara snakeholing dan mudcapping dapat diterapkan dengan untuk keduanya serentak.













Gagal ledak
Gagal ledak ialah istilah yang diberikan  kepada bahan peledak yang tidak meledak di kolom lubang ledak.Banyak penyebab tidak mengakibatkan gagalnya peledakan suatu bahan peledak dan biasanya merupakan suatu pekerjaan yang sulit serta berbahaya untuk mengatasinya.Kata kuncinya ialah gagal ledak harus ditangani dengan cara penuh kehati-hatian.Uraian selanjutnya tidak akan membahas tentang penyebab terjadinya gagal ledak,tetapi lebih terfokus kepada tata cara penanganan gagal ledak itu sendiri.

a.      Ciri-ciri gagal ledak
Terdapat beberapa ciri awal untuk mengindikasikan bahwa suatu lubang ledak tidak meledak ,anatar lain :
Perhatikan dari jauh asap yang keluar dari dalam lubang yang tidak meledak,biasanya mengaalir dengan konstan.Apabila tidak bisa maka setelah 15 menit untuk peledakan listrik atau 30 menit untuk peledakan dengan sumbu api ,lakukan pemeriksaan pada tumpukan fragmentasi hasil peledakan untuk mengamati sisa asap yang keluar dari lubang.
·         Terbentuk banyak bongkah batuan hasil peledakan.
·         Bila menggunakan sistem peledakan listrik carilah kawat yang masih terlihat diantara tumpukan fragmentasi hasil peledakan.
·         Bila menggunakan sistem sumbu ledak carilah sumbu ledak disekitar tumpukan fragmentasi.Sumbu ledak tiak akan tersisa apabila betul-betul meledak.
Setelah diketahui jumlah lubang yang gagal ledak,kemudian periksa rencana peledakan atau log peledakan atau charging set untuk mendapatkan data jumlah bahan peledak pada setiap lubang yang gagal ledak.

b.      Mengatasi gagal ledak 
Dengan mempertimbangkan sistem peledakan yang akan digunakan dan tingkat kesulitan yang akan dihadapi ,maka cara untuk mengatasi lubang yang gagal ledak pun berbeda.Berikut ini beberapa kemungkinan yang akan yang dapat dilakukan untuk mengatasi lubang yang gagal ledak.

                 Sistem peledakan listrik

·         Apabila terlihat kawat utuh dari lubang yang gagal ledak , periksa sistem listriknya menggunakan galvanometer atau blastohmeter.
·         Apabila masih ada arus , berarti detonator masih aktif,maka sambunglah kawat detonator tersebut dengan kawat utama untuk dihubungkan ke blasting machine.
·         Bersihkan lokasi sekitar burden dari batu-batu kecil yang memungkinkan berpotensi menjadi batu terbang.
·         Ledakan sesuai prosedur peledakan
                                 Sistem sumbu ledak
·         Apabila terlihat sumbu ledak dari lubang yang gagal ledak menandakan sumbu tersebut tidak meledak.
·         Pasang detonator listrik dengan menggunakan selotip dengan ujung detonator menghadap ke dalam lubang ledak.
·         Sambunglah kawat detonator tersebut dengan kawat utama untuk dihubungkan dengan blasting machine.
·         Bersihkan lokasi sekitar burden dari batu-batu kecil yang memungkinkan terjadi batu terbang.
·         Ledakan sesuai  prosedur peledakan.
                                 Mengeluarkan stemming
·         Apabila tidak terlihat sumbu ledak atau kawat detonator listrik,maka terpaksa harus mengeluarkan stemming dari lubang yang gagal ledak. Pekerjaan ini sangat berbahaya dan melelahkan . Gunakan kompresor alat bor atau kompresor khusus untuk pekerjaan tersebut untuk mengeluarkan stemming dari dalam lubang.
·         Gerakkan selang kompresor naik turun agar stemming bisa terhembus keluar dengan mudah yang ditandai apabila terlihat bahan peledak ikut terhembus keluar,kemudian segera hentikan kompresor.
·         Setelah stemming keluar semua , buatlah primer dari detonator listrik sesuai prosedur yang dijelaskan tentang perlengkapan peledakan.Kemudian masukkan kedalam lubang hingga benar-benar diatas bahan peledak.
·         Masukkan kembali stemming dan padatkan seperlunya.
·         Sambungkan kawat detonator pada kawat utama,ledakan sesuai prosedur peledakan.
                                  Menggali lubang yang gagal ledak
·         Bongkar lubang yanggagal ledak menggunakan shovei,backhoe atau dragline.Pekerjaan ini sangat berbahaya karena bahan peledak dari primer masih ada di dalamnya .Oleh sebab itu , cara ini merupakan cara yang terakhir ketika ada alternative lain untuk mengatasi gagal ledak.
·         Minimal dua orang bekerja sama , satu orang mengoperasikan alat dan satu orang lagi mengawasi jalannya pembongkaran.
·         Apabila personil yang mengawasi sudah melihat bahan peledak,secepatnya beritahukan kepada operator alat untuk menghentikan pembongkaran
·         Bahan peledak dikeluarkan menggunakan kompresor dengan prosedur yang telah diuraikan sebelumnya atau diledakkan kembali

                         Menetralisir bahan peledak
Bahan peledak ANFO dapat dinetralisir dengan menuangkan air kedalam lubang gagal ledak.Dengan cara tersebut ANFO akan larut dan sifat detonasinya akan hilang .Namun demikian jangan terlalu yakin bahwa ANFO larut sepenuhnya dan mungkin masih meninggalkan sifat detonasinya.Untuk meyakinkan nya tuangkan ar yang bertekanan(dipompa)agar meresap dengan cepat ke dalam lubang gagal ledak dan juga dapat menstimulasi kelarutan ANFO.Bahan peledak emulsi,watergel,slurry,dan cartridge(prime)tidak dapat larut.Oleh sebab itu tetap harus dilakukan penggalian atau peledakan ulang untuk mengatasi lubang gagal ledak.
                                 RANGKUMAN
·         Peledakan bongkah batu atau secondary blasting adalah peledakan untuk memperkecil bongkah tersebut agar terbentuk fragmentasi batuan yang berukuran sesuai dengan pekerjaan selanjutnya.
·         Pekerjaan peledakan bongkah batu pada kondisi produksi normal umunya tidak dikehendaki karena :
Ø  Menyebabkan terhambatnya produksi beberapa saat untuk memindahkan bongkah batu.
Ø  Peledakan ulang akan menambahkan biaya yang menyebabkan peledakan tersebut tidak efisien.
·         Bahan peledak yang diperlukan untuk peledakan bongkah tergantung pada kualitas batuan dan besar bongkahnya,namun secara umum mempunyai powder factor antara 0,71,0 kg/m3.
·         Untuk mengatasi batu macet pada draw points,chutes,ore passes dan sebagainya di tambang bawah tanah tidak mungkin diledakkan ulang karena sangat berbahaya bagi operator.Untuk keperluan tersebut digunakan alat pendorong proyektil metal yang disebut shaped directional charges atau ballistic disk charges.
·         Teknik peledakan bongkah bisa block holing (pop shooting),mud capping(plaster shooting),dan snakeholing.
·         Gagal ledak  adalah istilah yang diberikan kepada bahan peledak yang tidak meledak di dalam kolom lubang ledak dan mengatasinya harus dilakukan dengan ekstra hati-hati karena pekerjaannya sulit dan sangat berbahaya.
·         Beberapa cara mengatasi gagal ledak adalah :
Ø  Bila masih terlihat kawat detonator dan diperiksa masih aktif atau sumbu ledak , maka dapat diledakkan ulang menggunakan blasting machine.
Ø  Bila kawat dan sumbu ledak tidak terlihat ,dapat dilakukan peledakan ulang dengan terlebih dahulu menggunakan stemming menggunakan kompresor.
Ø  Membongkar lubang ledak menggunakan alat gali misalnya shovel,backhoe,atau dragline.Cara ini merupakan alternatif terakhir apabila tidak ada cara lain yang retalive lebih aman.

Ø  Menetralisir bahan peledak ANFO dengan cara menuangkan atau menyemprotkan air ke dalam lubang gagal ledak.Yang perlu diingat bahwa bahan peledak emulsi,watergel,slurry,cartridge(primer) tidak dapat larut.Oleh sebab itu harus dilakukan penggalian atau peledakan ulang untuk mengatasi lubang gagal ledak.

sumber : pusatnyaanakpertambangan

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar